BANDAR LAMPUNG – Meski pemilihan walikota (Pilwakot) masih setahun lagi, sejumlah nama bakal calon walikota mulai bermunculan. Selain petahana Eva Dwiana, belakangan muncul nama Ketua DPD Partai Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal serta Bendahara PDIP Lampung, Kostiana.
Khusus untuk Rahmat Mirzani, ia dikabarkan mulai masif melakukan pergerakan. Pergerakan yang diyakini akan membuat “panas” petahana, Eva Dwiana.
Sebab, salah satu pergerakannya adalah mendekati dan mengambil hati para ketua RT dan kepala lingkungan (Kaling) yang notabenenya menjadi penggerak di lapangan untuk menarik simpatik masyarakat.
Seorang Kepala RT mengungkapkan, Mirzani Djausal yang merupakan anggota DPRD Lampung ini pernah menggelar pertemuan dengan sejumlah ketua RT di rumahnya di kawasan Batu Putu, Bandar Lampung, pasca hari raya Idul Fitri lalu.
“Sebenarnya saya itu merasa terjebak hadir dalam pertemuan itu. Karena yang mengajak saja juga ketua RT tidak bilang kalau ada pertemuan di rumah Mirzani Djausal dalam rangka menggalang dukungan untuk maju di Pilwakot Bandar Lampung,� kata ketua RT itu sebagaimana dilansir kipastuntas.co, Senin (5/6/2023).
Ia mengatakan, dalam pertemuan tersebut Mirzani Djausal terang-terangan menyampaikan bahwa dirinya tidak akan maju sebagai bakal calon walikota Bandar Lampung jika tidak didukung para ketua RT.
�Saya maju jadi bakal calon walikota Bandar Lampung karena saya mendapat dukungan para ketua RT. Kalau tidak saya tidak mungkin akan maju,� kata Ketua RT ini menirukan ucapan Mirzani Djausal saat itu.
Dalam pertemuan itu, Mirza -sapaan Mirzani Djausal, menjanjikan akan melakukan perbaikan jalan di wilayah ketua-ketua RT yang mendukungnya. Perbaikan jalan akan menggunakan dana pribadinya.
�Mirzani Djausal langsung yang minta kepada timnya untuk mencatat siapa saja yang minta usulan perbaikan jalan tersebut. Perbaikan jalan itu akan langsung direalisasikan menggunakan dana pribadi,� katanya
Ketua RT ini terang-terangan mengatakan, kekuatan RT yang dulu loyal pada Bunda Eva kini sudah terbelah.
“Kayaknya sudah fifty-fifty (50:50). Sebagian mendukung Pak Mirza, sebagian masih loyal Bunda Eva,” katanya.
Pada akhir pertemuan, semua undangan yang hadir mendapatkan dana transport dan sembako seperti beras, minyak goreng dan gula putih.
�Lumayanlah dapat dana transport dan sembako. Sembako yang diberikan cukup berat saat saya masukan ke mobil,� katanya. (kupastuntas)