BANDARLAMPUNG � Pidato Bupati Lampung Selatan, Zainuddin Hasan, pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di daerah setempat, ternyata berbuntut panjang. Warga Nahdlatul Ulama (NU) mengomentari pedas pidatonya yang dinilai menyudutkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr. KH, Aqil Siradj.

Dalam pesan whatsapp (WA) berantai yang juga diterima redaksi BE 1 Lampung tertulis bagaimana warga NU mengecam sambutan Zainuddin yang terkesan menyudutkan Ketum PBNU KH. Aqil Siradj.

�Bapak Bupati Yang TERHORMAT, �kami warga NU sangat keberatan dengan isi sambutan anda di HARI SANTRI yang isinya justru menyudutkan Ketum PBNU hanya dengan bermodal informasi di media sosial dan Youtube,� demikian tulis pesan WA tersebut.

�Saya mau bertanya kepada anda yang BERPENDIDIKAN. Sudahkah Anda bertabayyun kepada PBNU sebelum anda mengucapkan kata-kata yang tidak pantas itu, �atau justru anda hanya percaya 100% dengan informasi di media sosial. Padahal sebagai seorang pejabat nomor WAHID di Lampung Selatan pastinya anda punya jaringan dan komunikasi dari orang jakarta untuk memudahkan anda bertabayyun.�

�Tahukah anda BUPATI Lampung SELATAN yang MULIA, �bahwa ucapan anda membuat anak2 muda NU pasang badan, anda tidak sedang berhadapan dengan Kiai Kami, tapi dengan NU secara keseluruhan. Bahkan jika anda tidak meminta maaf dan memberikan klarifikasi penyesalan anda, mungkin anda akan berhadapan dengan hukum.�

Dalam pesan WA itu dikatakan bahwa Lampung merupakan salah satu basis kekuatan NU di Sumatra. �Kuatkan barisan dan bentengi NU dengan semua energi.�

Dihubungi terpisah, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung merespon cepat tulisan dan termasuk komentar Zainuddin Hasan. PWNU Lampung langsung mengundang Pimpinan Badan Otonom dan Lembaga NU Provinsi Lampung�guna membahas sikap menyikapi pidato Bupati Lamsel pada Peringatan HSN.

Menurut Sekretaris PWNU Lampung, Aryanto Munawar, pihaknya akan membahas komentar Zainuddin Hasan dalam rapat pengurus. Pria yang karib disapa Ary ini pun sangat menyesalkan pernyataan yang keluar dari Zainuddin Hasan dalam postingan video youtube yang menjadi viral di masyarakat.

�Andai pernyataan Zainudin Hasan ini benar, maka hal ini merupakan pernyataan yang paling �bodoh� yang pernah disampaikan seorang kepala daerah,� katanya.

Meski begitu, Aryanto menjamin bahwa NU secara kelembagaan tidak akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Alasannya segenap pengurus PWNU yang sebagian besar merupakan para kiay dan tokoh, pada prinsipnya tidak ingin membuat kebijakan yang nantinya justru memperkeruh atau membuat suasana ketidaknyamanan ditengah kehidupan berbangsa dan negara.

�Tapi kami tidak bisa memprediksi terhadap sikap anak-anak muda NU baik yang berhimpun dalam organisasi atau pribadi-pribadi. Hari ini saja, saya dengar ada lebih dari 700 warga NU menuju Lamsel guna menyampaikan protes,� tuturnya.

Begitu juga terhadap kemungkinan adanya pelaporan secara hukum kepada aparat kepolisian. �Semua bisa saja terjadi. Anak-anak muda NU baik yang berhimpun dalam organisasi formal atau sendiri-sendiri melakukan pelaporan,� urainya.

Yang terpenting Ary menghimbau, agar segenap aspirasi ataupun bentuk kemarahan dapat disalurkan secara konstitusional dan beradab.

Sementara itu, atas pernyataannya ini, Bupati Lamsel Zainudin Hasan didemo massa Front Muda Nahdliyin. Mereka menuntut Bupati minta maaf terkait pernyataan saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10). Pasalnya menurut massa pernyataan tersebut telah menghina Ketua PBNU, Said Aqil Siradj.

Koordinator Front, Een Riansah mengutarakan, Pernyataan Zainuddin Hasan Bupati Lamsel yang menghina Ketua PBNU Said Aqil Siradj terjadi di Lapangan Cipta Karya, Lamsel sangat melukai perasaan warga Nahdliyin se- provinsi Lampung.

Pernyataan yang ditunjukan adik dari Ketua MPR RI memalukan dan sangat tidak layak disampaikan oleh seorang kepala daerah. Karenanya sambutan itu mengandung unsur penghinaan dan cenderung provokatif.

�Hari Santri Nasional adalah sebuah penghargaan Negara atas dedikasi santri yang telah ikut serta dalam memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,� kata dia, Senin (23/10)

Zainudin Hasan dinilai telah gagal dalam memimpin kabupaten Lampung Selatan. Karena ketidakmampuan dalam mengayomi dan membimbing
keberagaman umat beragama.

�Ini adalah bentuk pelecehan dan penghinaan terhadap warga Nahdliyyin secara keseluruhan,� ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya menyatakan beberapa sikap untuk Bupati Lamsel, Zainudin Hasan terkait pernyataan yang dianggap telah melecehkan seluruh warga NU. Pertama, pihaknya mengutuk keras pernyataan Bupati Lampung selatan dalam sambutan di acara Hari
santri di lapangan cipta karya Lampung Selatan.

Kedua, Menuntut Bupati Lamsel untuk meminta maaf, secara lisan dan tulisan, kepada seluruh warga NU se-Indonesia dalam waktu 1 X 24 jam terhitung dari sekarang.

� Kami menghimbau kepada seluruh warga NU Lampung, untuk segera merapat dan melakukan aksi secara bergelombang di Lampung Selatan sampai Bupati Lamsel mencabut dan meminta maaf terkait pernyataannya,� pungkasnya.(red/ki/dbs)