JAKARTA – Umat Islam akan segera menyambut hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap para khatib shalat Id di seluruh masjid Indonesia dapat menyampaikan hakikat Idul Fitri dalam pesan khutbahnya.

“Semoga para khatib Shalat Id menyampaikan hakikat Idul Fitri, mengajak semua kita mampu kembali ke jatidiri kemanusiaannya, mampu menahan diri dari keinginan melakukan hal-hal tercela,” terang Menag Lukman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (23/6).

“Pesan penting lainnya adalah mendorong umat Islam untuk selalu menebarkan kemaslahatan bagi sesama dalam merawat alam semesta,” sambungnya.

Kementerian Agama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ormas Islam akan kembali menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1438H pada Sabtu (24/6) besok (hari ini, red). Menag berharap tidak ada perbedaan dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri sehingga umat Islam Indonesia bisa merayakan lebaran dan takbiran bersama-sama.

“Umat Islam dalam menyemarakkan malam lebaran dengan cara takbiran, hendaknya melakukannya di masjid-masjid, musholla, lapangan-lapangan, dan tempat-tempat lain yang tidak mengganggu ketertiban umum dan kelancaran lalu lintas di jalan raya,” pesannya.

Menurut Menag, takbiran adalah tradisi baik yang patut dipelihara. Karena itu, Menag mengajak umat Islam untuk tidak merayakan takbiran dengan menyalakan mercon dan petasan, atau hal-hal yang berpotensi menimbulkan bahaya dan kerawanan sosial.

“Takbiran harus tetap terjaga kekhidmatannya. Merayakan malam lebaran juga jangan sampai dengan cara hura-hura yang berlebihan dan kelewat batas,” harapnya.

Menag menilai, Idul Fitri tahun ini menjadi momen yang tepat bagi warga bangsa untuk memperkuat silaturrahim dan merajut ukhuwah dalam rangka meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia. (net)

 

Menag Lukman Hakim Saifuddin.
Jakarta, NU Online
Umat Islam akan segera menyambut hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap para khatib shalat Id di seluruh masjid Indonesia dapat menyampaikan hakikat Idul Fitri dalam pesan khutbahnya.

“Semoga para khatib Shalat Id menyampaikan hakikat Idul Fitri, mengajak semua kita mampu kembali ke jatidiri kemanusiaannya, mampu menahan diri dari keinginan melakukan hal-hal tercela,” terang Menag Lukman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (23/6).

“Pesan penting lainnya adalah mendorong umat Islam untuk selalu menebarkan kemaslahatan bagi sesama dalam merawat alam semesta,” sambungnya.

Kementerian Agama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ormas Islam akan kembali menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1438H pada Sabtu (24/6) besok (hari ini, red). Menag berharap tidak ada perbedaan dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri sehingga umat Islam Indonesia bisa merayakan lebaran dan takbiran bersama-sama.

“Umat Islam dalam menyemarakkan malam lebaran dengan cara takbiran, hendaknya melakukannya di masjid-masjid, musholla, lapangan-lapangan, dan tempat-tempat lain yang tidak mengganggu ketertiban umum dan kelancaran lalu lintas di jalan raya,” pesannya.

Menurut Menag, takbiran adalah tradisi baik yang patut dipelihara. Karena itu, Menag mengajak umat Islam untuk tidak merayakan takbiran dengan menyalakan mercon dan petasan, atau hal-hal yang berpotensi menimbulkan bahaya dan kerawanan sosial.

“Takbiran harus tetap terjaga kekhidmatannya. Merayakan malam lebaran juga jangan sampai dengan cara hura-hura yang berlebihan dan kelewat batas,” harapnya.

Menag menilai, Idul Fitri tahun ini menjadi momen yang tepat bagi warga bangsa untuk memperkuat silaturrahim dan merajut ukhuwah dalam rangka meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia. (Red: Fathoni)