PALEMBANG – Ada fakta mengejutkan terkait kasus penggerebekan arena sabung ayam di Waykanan yang berbuntut tewasnya tiga polisi tewas akibat ditembak oknum TNI.

Dari hasil pemeriksaan, oknum TNI mengaku mereka memberi setoran hasil perjudian tersebut.

“Ya kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang kita tangkap, keterangan anggota sementara itu memang ada setoran atau duit yang dibagi mitranya yang jelas polsek,” kata Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).

Namun, Eko tidak menyebutkan berapa nominal setoran yang diberikan anggotanya ke polsek tersebut karena masih diselidiki.

Nilainya masih diselidiki, dan apakah ada pihak lain kita masih selidiki,” ungkapnya.

Diketahui masalah setoran tersebut sempat viral di media sosial. dilansir detik.com, insiden tiga polisi tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, dipicu oleh masalah setoran.

Diduga polsek sudah diberi jatah setoran judi sabung ayam Rp 1 juta per hari. Dan ada juga tambahan uang bensin, uang rokok, dan lain-lain sehingga total setoran mencapai 2,5 juta per hari namun mereka diduga minta setoran ditambah.

Diberiyakan sebelumnya, tiga polisi tewas usai diduga ditembak oknum TNI saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung. Dari hasil olah TKP, ternyata mereka ditembak dari jarak 6 hingga 13 meter. Penembakan terjadi di dua lokasi.

Saat ini, dua oknum anggota TNI aktif yang diduga menembak korban berinisial Kopka B dan Peltu L sudah ditahan di Mako Denpom II/3 Lampung.

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menyampaikan dari beberapa saksi yang diperiksa terdapat keterangan penembakan dilakukan dari jarak cukup dekat.

“Ada 14 saksi yang diperiksa, 13 personel yang melakukan pembubaran kegiatan dan satu masyarakat. Dari sejumlah saksi itu, terdapat empat saksi yang melihat oknum itu melakukan penembakan dengan senjata laras panjang,” katanya saa rilis di Mapolda Lampung yang disampaikan oleh tim gabungan dari Polda Lampung, Kodam II Sriwijaya, dan Korem 043 Garuda Hitam, Rabu (19/3/2025).

“Kemudian jarak penembakan ada yang bilang kurang lebih 6 meter, 13 meter bahkan salah satu saksi itu ada yang kenal dan mengetahui itu adalah oknum TNI,” sambungnya. (detik)