LAMPUNG —  Desakan untuk menggelar Muktamar Nahdlatul Ulama kembali muncul. Itu setelah Dewan Syuriah dan Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar rapat gabungan baru-baru ini.

Usulan ini akan diperjuangkan agar bisa menjadi keputusan pada Konferensi Besar (Konbes) dan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Pengurus Besar NU (PBNU) yang akan digelar 25 September mendatang.

“Ini keputusan resmi yang akan diperjuangkan PWNU Jatim pada Konbes dan Munas Alim Ulama 25 September mendatang,” kata Jajaran Rois Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Iskandar, Selasa (14/9).

Ia mengatakan, Muktamar NU harusnya sudah digelar pada 2020. Namun karena pandemi diputuskan diundur pada November 2021.

Jika diundur lagi, PWNU Jawa Timur khawatir akan terjadi krisis legitimasi di tubuh PBNU.

“Usulan ini semata dimaksudkan agar roda organisasi terus bisa berjalan dalam keadaan apa pun,” ujar KH Anwar yang juga biasa menjadi juru bicara kiai-kiai sepuh Jawa Timur ini.

Terpisah, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung mengaku siap melaksanakan Muktamar meski di tengah pandemi.

“Lampung sudah sedari dulu siap untuk menjadi tuan rumah Muktamar ke-34 NU. Baik digelar secara online, offline, maupun hybrid,” kata Ketua PWNU Lampung Prof. Mohammad Mukri seperti dikutip NU Online, Selasa (14/9).

Prof Mukri menilai, jika Muktamar dilaksanakan pada tahun ini, maka tetap akan diberlakukan pembatasan-pembatasan terkait pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum juga hilang.

“Yang offline sebelum pandemi saja, Lampung siap, apalagi Muktamar yang dilakukan online atau hybrid yang tentu akan banyak pembatasan-pembatasan terkait protokol kesehatan,” tambahnya. (red)