BANDAR LAMPUNG – Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang rencananya digelar di Lampung pada akhir Desember 21 dikabarkan mengalami perubahan waktu.
Dikutip website nuonline, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung Prof Mohammad Mukri tak mempermasalahkan masalah tersebut.
Menurutnya, sebagai tuan rumah Muktamar, Lampung siap menggelar kapan saja forum permusyawaratan tertinggi Nahdlatul Ulama ini.
�Sami�na wa atakna (siap mendengar dan taat) terhadap petunjuk para masyayikh. Kalau tidak taat pada kiai, taat kepada siapa lagi?,� katanya, Kamis (18/11/2021).
Prof Mukri mengatakan, sampai saat ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum memutuskan secara resmi apakah muktamar akan dimajukan atau dimundurkan dari jadwal semula yakni 23-25 Desember 2021.
PBNU akan mempertimbangkan kebijakan dan masukan pemerintah terkait rencana PPKM Level 3 dalam rangka mencegah lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 pada libur Natal 2021 dan tahun baru 2022.
�Memang keputusan pelaksanaan Muktamar yang dihasilkan di Munas dan Konbes di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta harus mematuhi arahan/keputusan Satgas Covid-19, baik nasional maupun daerah,� ungkap Prof Mukri yang juga merupakan Ketua Panitia Daerah Muktamar NU ini.
Sementara Rais �Aam PBNU KH Miftachul Akhyar memastikan bahwa Muktamar ke-34 NU akan tetap digelar dan tidak akan menabrak aturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Kiai Miftach menyatakan bahwa sesuai amanat dan keputusan Munas dan Konbes NU, Muktamar diselenggarakan tahun 2021.
�Ya otomatis, kalau (Muktamar) mau maju monggo, kalau mundur ya 2022. Tapi kita akan memilih yang maju saja,� katanya.
Lebih lanjut kiai yang juga sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut menjelaskan bahwa risiko bila mundur tentu menyalahi amanah Munas dan Konbes NU.
“Kalau ke belakang (mundur), justru negatif. Dan bila maju, akan positif,” ungkapnya.
Kiai Miftah menyebut konsekuensi kalau Muktamar mundur, maka akan lebih memakan waktu dan bukan tidak mungkin justru terjadi kemacetan lantaran memang suasana liburan. (red)