JAKARTA � Manuver yang dilakukan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dengan mengawinkan Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar membuat banyak parpol kaget.

Tak cuma Demokrat yang sakit hati. Partai Gerindra juga dibikin �greget� dengan pembelotan PKB yang sejak awal sudah deklarasi mendukung Prabowo Subianto namun tiba-tiba berubah haluan setelah mendapat tawaran kursi wapres.

Ketua Umum PAN, Zulkipli Hasan bahkan menganalogikan langkah PKB seperti kendaraan yang berbelok tanpa sign.

Diketahui, Anies dan Cak Imin kemarin dideklarasikan sebagai pasangan capres dan cawapres. Cak Imin mengatakan momen dirinya menjadi cawapres itu terjadi sangat cepat.

Cak Imin mengatakan saat itu Surya Paloh mengajaknya untuk bertemu. Tak disangkanya, dalam pertemuan itu Surya Paloh memintanya untuk mendampingi Anies di Pilpres 2024.

“Dan alhamdulillah ketemu Bang Surya. Lama tidak bertemu. Akhirnya ketemu dalam waktu singkat. Agenda kita perlu bicara blak-blakan. Anda tahu saya dan saya tahu Anda. Wah ngajak perang Bang Surya ini. Saya tidak suka siasat-siasatan lagi. Apa istilahnya siasat lagi? Saya tidak suka muslihat-muslihat lagi. Kamu jangan suka muslihat-muslihatan dan saya tidak akan muslihat-muslihatan sama kamu. Sebagai junior kepada senior, tentu saya sangat bahagia,” bebernya.

Sementara Ketum NasDem Surya Paloh, saat deklarasi di Hotel Majapahit Surabaya, berharap penyatuan Anies dan Cak Imin akan menjadi akhir dari politik cebong-kampret. Dia juga mengajak hadirin untuk mengucapkan selamat datang kepada politik kebhinekaan.

“Hari ini kami ucapkan selamat tinggal kepada politik cebong dan kampret, yang merusak dan memecah belah bangsa. Mari bersama-sama ucapkan selamat datang Politik Kebhinekaan yang mempersatukan semua komponen kita dengan penghargaan pluralisme yang kokoh. Kita cinta negeri ini!” kata Surya Paloh, Sabtu (3/9/2023).

Surya Paloh mengaku optimis pasangan AMIN akan memenangkan Pilpres 2024. Ia menyebut, Anies-Cak Imin ibarat botol dan tutupnya.

“Dari berbagai capres yang ikut berkontestasi, insyaAllah pilihan bersama kita pada hari ini, kalau Anda melihat wajah saya saya menyatakan optimisme penuh. Saya ingin menyatakan, InsyaAllah kita akan memiliki pemimpin baru ke depan,” ujarnya.

“Akhirnya, sebuah suratan takdir dan satu episode perjalanan yang akan dilalui bersama dan bukan berarti akan berhenti saat ini. Saya pakai penalaran kedua sosok ini 2 orang yang mempunyai kelebihan masing-masing,” ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa Anies Baswedan adalah sosok cendekiawan, seorang rektor yang akan banyak memperjuangkan kepentingan negeri ini untuk menghadapi tantangan Indonesia ke depan. Sedangkan Muhaimin Iskandar menurutnya seseorang yang piawai sebagai organisatoris ulung.

“Maka kedua pasangan ini bagaikan botol dan tutup botolnya,” ujarnya di hadapan kader dan petinggi PKB dan NasDem yang menghadiri kedua acara tersebut.

Diketahui, koalisi Partai NasDem dan PKB memenuhi syarat dalam hal kepemilikan kursi DPR untuk mendaftarkan capres-cawapres ke KPU untuk Pilpres 2024.
Berdasarkan UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu, syarat bagi partai politik untuk mendaftarkan capres-cawapres adalah 20 persen kursi DPR atau 115 kursi hasil pemilu sebelumnya.

Apabila kepemilikan kursi DPR Partai NasDem dan PKB digabung, jumlahnya sudah melebihi syarat tersebut. Partai NasDem memiliki 59 kursi sedangkan PKB 58 kursi. (red)