BANDAR LAMPUNG – Feni Ardila (22) mengklarifikasi pernyataan yang menyebutkan keterlibatan Wakil Ketua DPRD Lampung Fauzan Sibron.
Mahasiswi perguruan tinggi swasta tersebut mendadak membantah tidak pernah menjadi korban pelecehan oleh siapapun saat di Kafe Southbank Gastrobar, Kota Bandar Lampung, Jl. Wr Mongonsidi, Pahoman, belum lama ini.
Melalui rekaman video, Feni membacakan teks pernyataan minta maaf dan klarifikasinya.
“Terkait pemberitaan, saya minta maaf dan saya tegaskan, tidak ada sangkut pautnya dengan Fauzan (Sibron). Peristiwa ini terjadi antara teman saya bernama Syahrial Yusuf dengan Romi,” kata Feni dalam video, Kamis (17/2).
Feni mengatakan, dia tidak pernah melaporkan siapa pun kepada pihak berwajib. Terkait keterangan sebelumnya, dia juga menyatakan tidak benar ada Fauzan Sibron di lokasi perkelahian.
Feni juga menjelasan bahwa kedua belah pihak sudah berdamai, Syahrial Yusuf dan Romi, sahabat Fauzan Siibron.
“Syahrial akan mencabut laporannya di Mapolresta Bandar Lampung,” katanya.
Dia mengaku salah paham mengenai sosok Fauzan Sibron. Feni tidak mengenal sosok Fauzan Sibron. Ia baru mengetahui jika Romi itu merupakan orang dekat Fauzan Sibron. Sementara secara pribadi, tak kenal sosok Fauzan Sibron.
Sebelumnya, Fauzan Sibron dilaporkan ke Mapolresta Bandarlampung atas kasus penganiayaan terhadap teman Fani. Mahasiswa ini menceritakan sebelum perkelahian sempat mengalami dugaan pelecehan oleh pria berinisial FS, terhadapnya.
Terpisah, Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Hukum dan HAM Taufik Basari meminta Nasdem Lampung tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan korban pelecehan terhadap perempuan. Apalagi membuat rasa takut pada korban.
“Dilarang menutup-nutupi kasus kekerasan seksual atau memberikan informasi tak benar, siapapun pelakunya, kader atau bukan kader,” katanya.
Tobas, panggilannya, akan mengumpulkan informasi valid terkait dugaan pelecehan yang menyebutkan keterlibatan Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung FS.
Tobas juga berpesan agar Partai Nasdem Lampung menjamin pelindungan bagi korban. “Hal ini juga wajib dilaksanakan oleh seluruh pengurus dan kader partai,” katanya.
Menurut dia, posisi korban kekerasan seksual selama ini lemah ketika berhadapan dengan hukum. Ditambah, masih kurangnya perangkat hukum untuk memberikan perlindungan optimal bagi korban.
Sebelumnya, seorang mahasiswi mengaku merasa dilecehkan FS sedangkan teman prianya melaporkan dipukul ajudan FS ke Polresta Bandar Lampung.
Berdasarkan rekaman pengakuan sang mahasiswi, FN (22), petinggi Partai di Lampung tersebut merangkul paksa dirinya di Kafe Southbank Gastrobar Lampung, Kota Bandarlampung.
Sebelum dugaan peristiwa tersebut, kedua ajudannya lebih dulu diduga menarik paksa diri mahasiswa perguruan tinggi swasta tersebut ke meja FS, Sabtu dinihari itu (5/2/2022).
Versi FN, FS juga menawarkan uang. “Ajudannya FS menarik saya nyuruh ikut ke table dia. Pas saya sampai langsung dipeluk sama FS sambil ngomong: Dek lu mau duit gak,” ujar FN. (pkt)