BANDAR LAMPUNG – Indikasi penimbunan minyak goreng di gudang milik CV Sinar Laut menjadi sorotan masyarakat. Faktanya, di tengah kesulitan mendapatkan minyak, ada perusahaan yang menimbunnya karena alasan administrasi
“Keterlaluan, “sikat wae”, saat rakyat sedang susah mendapatkan minyak goreng, CV Sinar Laut malah menyimpan 345,6 ribu liter minyak goreng,” ujar salah satu tokoh masyarakat Lampung, Alzier Dianis Thabranie.
Menurut Koordinator Lembaga Pengawasan Pembangunan Lampung (LPPL) itu, sikap CV Sinar Laut merupakan tamparan keras buat Pemprov Lampung yang sampai Mabes Polri turun ke Lampung.
“Kapolri saja sampai menurunkan Tim Satgas Pangannya Mabes Polri atas kepedulianya terhadap ramainya pemberitaan masyarakat menjerit minyak goreng langka dan mahal di Lampung,” kata Alzier dilansir poskota.com.
Keterlaluannya, hanya alasan teknis administrasi, perusahaan sebesar CV Sinar Laut mengabaikan masyarakat yang sampai antre berjam-jam, pingsan, hanya untuk mendapatkan satu liter minyak goreng di Lampung.
Menurut dia, harus ada sanksi tegas atas temuan timbunan minyak goreng milik CV Sinar Laut atau produsen minyak gorengnya yang coba-coba masih memikirkan untung banyak saat masyarakat mengalami krisis.
“Para produsen minyak goreng tak boleh seenak “udelnya” memainkan pasar, harus ada kepedulian terhadap “wong cilik”. “Jangan sampai juga pemerintah seakan ‘manut wae’ dengan para pengusaha yang santai saja melihat kesulitan rakyat,” tandasnya.
Selain CV Sinar Laut, produsen minyak goreng lainnya di Lampung, ada PT. Tunas Baru Lampung, Sari Agro Tama Persada, Bulog, PT. Asia Menara Sentosa, Wilrika Citra Mandiri dan Anugerah Jaya Cemerlang.
Distributornya, PT. Harapan Makmur, CV. Fajar Lestari, Bulog, PT. Sinar Laut, PT. Domus, PT. Fajar Laut, PT. Asia Menara Sentosa, PT. Wahana Tirtasari Lampung dan PT. Fokus.
Produksi yang dapat di capai PT BW per bulannya mencapai 400 ribu liter minyak goreng. Sementara PT Domus Jaya bisa memproduksi sekitar 350 ribu liter per bulannya.
Kebutuhan minyak goreng mencapai 840 ribu liter/bulan di lampung. Jumlah ini merupakan akumulasi dari total penduduk Lampung yang membutuhkan sekitar 70 miligram minyak per kapita per harinya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang langsung memerintahkan Mabes Polri turun ke Lampung untuk mengecek keresahan masyarakat terhadap langka dan mahalnya minyak goreng provinsi ini.
Ternyata benar, di gudang milik CV Sinar Laut di Kelurahan Waygubak, Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung, Selasa, (22/02/22), mereka menemukan 345,6 ribu liter dalam 32 ribu dus minyak goreng.
Tim Satgas Pangan Mabes Polri turun ke Provinsi Lampung mengecek ketersediaan minyak goreng beberapa distributor. Mabes Polri yang diwakili Kombes Pol Eka Muliyana itu pun turut didampingi oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung dan Disperindag Lampung. (Pkt)