BANDARLAMPUNG � �Tokoh masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie memiliki harapan yang besar terhadap Kapolda Lampung yang baru, Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus. Dengan segudang pengalamannya, Alzier berharap Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus mampu memberantas �mafia proyek� baik yang bersumber dari APBN, APBD provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota se-Lampung.

Mengapa ? Karena keberadaan mafia proyek ini telah membuat provinsi Lampung menjadi salahsatu provinsi termiskin, dan masyarakatnya jauh dari kata sejahtera.

�Dengan segudang pengalamannya, dimana Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus pernah bertugas sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dipercaya sebagai Direktur Pengaduan Masyarakat KPK, pernah menjadi Dirtipidkor Bareskrim Polri, Kapolda Gorontalo dan masih banyak lagi jabatan yang pernah di embannya, saya berharap beliau akan mampu memberantas tindak pidana korupsi di Lampung. Terutama membasmi mafia proyek atau orang-orang tertentu yang mengatur proyek di Lampung. Baik yang bersumber dari APBN, APBD provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota se-Lampung,� tutur Alzier yang juga merupakan Ketua Umum Lembaga Pengawasan Pembangunan Lampung (LPPL).

Dilanjutkan Alzier, untuk membongkar mafia proyek di Lampung ini sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Apalagi sekelas lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polda Lampung yang memiliki penyidik yang ahli-ahli.

�Orangnya dari dulu itu-itu saja. Semua tahu kok, termasuk juga wartawan. Orang-orang ini sering mengaku dekat dengan pejabat Polda Lampung serta aparat penegak hukum lain, serta pejabat pemerintahan sehingga mereka bebas mengatur berbagai proyek di Lampung. Ini yang harus ditindak,� tandas mantan Ketua DPD Partai Golkar Lampung dan Ketua Kadinda Provinsi Lampung tersebut.

�Termasuk pemain-pemain Proyek di Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moelok, Dinas Pendidikan Lampung, serta anggota DPRD yang ikut cawe-cawe main proyek. Tangkap habis sampai keakar-akarnya, biar selesai tuntas. Bapak Kapolda Lampung saya harapkan jangan hanya berbenah kedalam dengan melarang semua jajarannya main proyek. Tapi juga harus tegas keluar, ke pejabat eksekutif maupun legislatif termasuk pihak swasta yang jadi makelar proyek. Tangkap semuanya. Begitu juga KPK. Saya mohon jangan hanya menangkap dan membongkar korupsi Rektor Unila saja. Tapi bongkar dan tangkap juga mafia proyek yang mengatur dan mengambil Fee pada proyek APBN maupun APBD di Lampung. Ini nilainya lebih fantastis. Minimal bisa menyelamatkan keuangan negara ratusan miliar atau bisa mencapai triliunan rupiah,� himbau Alzier.

Apalagi urai Alzier mengutip statement Ketua KPK RI, Komjen. Pol. (Purn) Firli Bahuri, menyebut jika Lampung termasuk provinsi yang masuk kategori darurat korupsi. Itu semua bisa terjadi karena dilatarbelakangi sifat keserakahan dan haus kekuasaan.

Dari catatan KPK, sedikitnya ada lima kepala daerah di Lampung terkena operasi tangkap tangan (OTT) dan penyidikan oleh KPK dalam kasus tindak pidana korupsi. Yakni Mustafa, Bupati Kabupaten Lampung Tengah. Lalu Zainudin Hasan, Bupati Lampung Selatan. Terus Khamami, Bupati Kabupaten Mesuji. Bambang Kurniawan, Bupati Kabupaten Tanggamus. Dan terakhir Agung Ilmu Mangkunegara, Bupati Kabupaten Lampung Utara.

�Jadi ini bukan-bukan main. Sekali lagi dengan segudang pengalamannya, saya yakin Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus mampu amanah dalam melaksanakan tugas di Lampung. Yakni dalam memelihara keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Dan yang tak kalah penting menyidik dan mengusut berbagai tindak pidana pidana korupsi, serta menangkap mafia proyek di Lampung yang selama ini merasa dirinya �aman-aman� saja dan terkesan tidak tersentuh hukum,� tegas Alzier.

Alzier pun mendukung Polda Lampung dalam menyusuri penggunaan anggaran Covid-19 di Diskes Lampung. �Saya sangat mendukung dan mengapresiasi langkah Polda Lampung terhadap penggunaan anggaran Covid-19,� kata Alzier.

Alzier berharap jika kemudian ditemukan adanya penyalahgunaan anggaran, Polda Lampung tidak sungkan untuk mengambil sikap tegas terhadap orang tersebut. �Tegas tanpa pandang bulu jika ditemukan adanya penyalahgunaan anggaran,� ujarnya.

Alzier pun meminta Kapolda Lampung, Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus dapat memberikan atensi khusus terhadap jalannya penyelidikan perkara tersebut. Mengapa ? �Karena Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Reihana, selama ini informasinya terdengar �lihai� dan selalu lolos meski sudah diperiksa oleh penyidik,� tegas Alzier.

Menurut Alzier bukan sekali ini saja, kasus dugaan korupsi pada Diskes Lampung diusut aparat penegak hukum. Mulai dari zaman Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, Ridho Ficardo, sampai dengan gubernur saat ini, Arinal Djunaidi.

�Tapi meski sudah pernah diusut baik oleh polisi atau jaksa, kasus dugaan korupsi yang terjadi tak pernah terungkap, apalagi sampai ke pengadilan. Ini ada apa. Dapat dipastikan Kadiskes Reihana diduga memiliki �jaringan� kuat sehingga perkara yang ditangani polisi atau jaksa akhirnya pada �menguap�,� tandas Alzier.

Karenanya Alzier pun berharap di era Kapolda Lampung, Akhmad Wiyagus, hal serupa tidak terjadi. Apalagi sang kapolda terkenal tegas dalam menyikapi masalah korupsi. Untuk itu, harus diberikan atensi penuh. Jangan sampai ada celah lolos lagi.

�Dan yang perlu diingat oleh kapolda, saya dan berbagai elemen masyarakat sudah berkali-kali memohon kepada gubernur mulai dari zaman Sjachrodien ZP, Ridho Ficardo atau Arinal Djunaidi untuk mencopot yang bersangkutan dari Kadiskes Lampung. Tapi yang terjadi justru dipertahankan. Perlu juga diusut lebih lanjut, mengapa hal ini sampai terjadi,� pungkas Alzier.

Sebelumnya Politisi PDI-Perjuangan yang kini berlabuh ke Partai Nasdem, Rakhmat Husein DC juga ikut bersuara soal adanya pemeriksaan Reihana, Kadiskes Lampung oleh Polda Lampung. Orang dekat mantan Walikota Bandarlampung, Herman HN ini optimisme dan mensupport kinerja Kapolda Lampung, Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus.

�Yaaap, gonta ganti kapolda sih emang sudah biasa. Nah, paska menjabat sebagai Kapolda Lampung, Irjen Akhmad Wiyagus menegaskan komitmennya terkait pemberantasan korupsi dan perilaku kejahatan di Lampung. Menarik bagi saya, kabarnya yang sedang diperiksa adalah Reihana, Kadiskes yang terkenal sakti dan tak tergantikan di 3 periode Gubernur. Sejak Bang Oedin, Bung Ridho hingga ke Babang Arinal jabatan Kadiskes Lampung tak berganti dari Reihana,� tutur Rakhmat Husein DC.

�Sungguh, sedikitpun tidak berani saya mengatakan bahwa�jabatan kadiskes tidak berpindah tangan itu dikarenakan kinerja Reihana yang luar biasa dalam menjawab persoalan kesehatan di masyarakat. Selamat berjuang mewujudkan komitmenmu pak Kapolda. Tentu tidak sebatas pada Reihana,� tambah Rakhmat Husein DC.

Untuk diketahui dalam perkara ini, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kombes Arie Rachman Nafarin mengatakan, jika pihak Polda Lampung telah memanggil lebih dari 21 orang untuk diperiksa. Salahsatu adalah Kadiskes Lampung, dr Reihana. Bahkan, Reihana sudah lebih dari satu menjalani pemeriksaan.

Tak hanya soal kasus di Diskes Lampung. Alzier juga mengaku sudah menyampaikan dugaan “amburadulnya” proyek RSUD Abdul Moeloek kepada Ketua KPK Firli Bahuri. “Penyidik KPK akan turun,� ujarnya.

“Saya sudah langsung laporkan via WA ke Ketua KPK RI, biar selesailah, jika ada maling-maling di Lampung, hancur ini Lampung kalo para kontraktornya kocok bekem, buat malu wae yuu,” ujarnya.(red/net)