MESUJI – Majunya pembangunan Kabupaten Mesuji kembali tercoreng. Hal ini disebabkan sikap Bupati Mesuji, Khamamik, S.H., yang diduga menahan rekomendasi BPJS orang miskin yang sudah hampir dua bulan “nyangkut” di rumah dinasnya.
Kepada SKH BE1Lampung, salah satu warga mengatakan, “sudah hampir dua bulan rekomendasi BPJS ini tidak ada kejelasan, direkomendasikan atau tidak, sama sekali tidak ada komunikasi, yang saya kasihan ini adalah hak orang miskin yang katanya negara sudah menjaminnya,” ucapnya sambil meminta namanya tidak dikorankan (28/12).
Terpisah, warga yang lain juga menyampaikan, perilaku Khamamik ini termasuk janggal. Dia menuding, hal ini disebabkan dampak pesta demokrasi yang sudah usai.
“Setiap orang yang berbeda warna dan dinilai tidak memihaknya, hingga desa yang kalah dalam pilkada, maka sudah pasti dia (Khamamik,red) perilakunya akan membalas. Ketika ada kesempatan, rekomendasi BPJS itu salah-satunya.
Ketika ditanya yang lainnya, warga tersebut menjawab cukup banyak. Diantaranya dari ratusan guru honorer yang tidak diperpanjang SKnya, hingga bentuk perhatian pembangunan yang berbeda.
Warga tersebut berharap, Bupati Mesuji segera menyadari kekeliruannya. “Bupati ini milik semua masyarakat, bukan milik segelintir kelompok, jangan didepan publik mengajak kompak membangun bersama, tapi dibelakang meja masih punya sikap berbeda,” pungkasnya.
Disisi lain, terkait rekomendasi BPJS yang nyangkut dan tebang pilih, Kadis Kesehatan, Indra Kusuma Wijaya menampik hal tersebut. “Mungkin belum turun aja, tidak ada tebang pilih, kalau Bupati telat, bisa ajukan ke Wakil Bupati, jika wakil tidak ada, bisa ke sekda, sekda tidak ada bisa ke asisten, asisten tidak ada bisa langsung ke saya (kadis), selama ini tidak ada yang terhambat, ucapnya via telpon (28/12).
Diberitakan sebelumnya, kebijakan Bupati Mesuji dituding sering tebang pilih. Salahsatunya adalah kebijakan nota dinas dalam proses pencairan dana yang selama ini menjadi kewenangannya. Salah satu rekanan yang mewanti-wanti namanya tidak disebutkan mengatakan, dia hanya bisa pasrah dan meminta Bupati Mesuji, Khamamik, S.H. segera menyadari kekeliruannya.
“Umur manusia siapa yang tahu, bisa kita mati hari ini, bisa juga kita mati esok, saat kita diberikan amanah maka laksanakan dengan baik, dan berikan kesan pemimpin yang baik disemua kalangan, bukan baik karena ada pembedaan dan latar belakang,” ucapnya (19/12).(red)