BANDAR LAMPUNG � Sejumlah kejahatan jalanan terus terjadi selama wabah Corona dan Ramadhan tahun ini. Para pelaku pun tak kenal ampun, bahkan terkesan sadis.
Tadi malam (10/5/2020), sekitar pukul 21.40, pelaku begal menusuk dua kali seorang pengemudi ojek online di dekat simpang Rumah Dinas (Rumdis) Wagub Lampung, Jl. KS Tubun, Kelurahan Enggal, Bandar Lampung.
Masyarakat sekitar tempat kejadian perkara (TKP) berhasil menangkap pelaku. Walau penuh emosi, pelaku berhasil diselamatkan dari aksi massa karena kedatangan sejumlah petugas di lokasi.
�Kalau tidak saya angkat, bapak itu (pengemudi Ojol) sudah mati,� kata seorang pria dalam rekaman video yang menyebar luas via aplikasi WhatsApp.
Dari berbagai informasi, korban diketahui bernama Aditya Budi Santoso, warga Jl. Imam Bonjol, Gg. Bungur, Langkapura. Pengemudi ojol ini ditusuk dua kali, yakni pada bagian pinggang kiri dan punggung.
Saat itu, korban tengah mangkal sendirian dan menerima order dari pelaku. Namun, ketika di lokasi, pekaku membabi buta dengan menusuk korban menggunakan senjata tajam jenis badik.
Sebelumnya, Jesica Rahma (19), warga Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, menjadi korban pembegalan.
Pelaku yang berjumlah dua orang mengendarai sepeda motor Vario warna hitam tanpa plat nomor berhasil membawa sepeda motor Beat putih list pink BE 4144 BL.
Jesica menceritakan, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Sultan Slamet, Kedamaian, Bandar Lampung, Jumat (8/5), sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu dirinya hendak pulang ke rumah.
“Saya itu habis beli kuota di depan BPK Penabur, kemudian saya mau pulang. Sampai di Jalan Sultan Slamet, tiba-tiba ada dua orang mengendarai motor Vario hitam berboncengan disamping kanan saya,” ujarnya saat dihubungi via whatsapp, Sabtu (9/5).
Ketika dua pelaku ada di sampingnya, lanjut Jesica, tiba-tiba salah satu pelaku yang dibonceng menarik bajunya. Bahkan dirinya sampai terjatuh dari sepeda motornya.
“Waktu saya jatuh, pelaku ini mau ambil motor saya, tapi saya tahan. Kemudian mereka mengancam pakai tangan kosong sambil bilang mau hidup apa mau mati,” terangnya.
Dia mengungkapkan, setelah mendapat ancaman tersebut, dirinya terpaksa merelakan sepeda motor miliknya dibawa dua orang pelaku dengan ciri-ciri berbadan kurus, menggunakan helm warna hitam dan diperkirakan berusia dua puluhan tahunan.
“Saya itu cuma sendirian, bingung mau minta tolong siapa. Padahal waktu saya mau isi kuota di konter masih ramai, tapi giliran pulangnya sepi. Saya pulang dianterin orang lewat, tapi sebelumnya laporan dulu ke Polsek Tanjungkarang Timur,” kata dia.
Di Tulangbawang Barat, kawanan rampok bersenjata api tanpa ampun menembak kepala Suyadi, buruh di perkebunan karet di Tiyuh/Desa Gunungterang, Tulangbawang Barat (Tubaba), Kamis (7/5) lalu.
penembakan sadis ini bermula ketika korban dan Topik dan kedua rekannya, sedang beristirahat di camp perkebunan sawit tempat mereka berkerja.
Tiba-tiba kawanan perampok bersenjata api dan senjata tajam menyatroni mereka, langsung menodongkan senjata.
Suyadi berusaha melawan. Salah satu pelaku langsung menarik pelatuk senjata api dan menembak kening Suryadi. Sontak saja korban tewas seketika, tergeletak bersimbah darah.
Usai menghabisi nyawa Suyadi, lanjut Topik, para pelaku langsung kabur dan menggasak tiga unit sepeda motor, tiga handphone, dan sejumlah uang. (red)