Capres Ganjar Prabowo saat ke Lampung. (fotokompas)

BANDAR LAMPUNG � Hampir seluruh capres maupun cawapres selalu menjadikan jalan rusak di Lampung sebagai bahan kampanye. Hal yang tentu membuat Gubernur Lampung dan pemerintah daerah sewot.

Terbaru,capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo juga �menyinggung soal jalanan rusak saat perjalanan menuju Pondok Pesantren Roudlotussholihin, Lampung Selatan, Lampung, Senin (22/1).

Saat berpidato di hadapan warga, Ganjar menyebutkan bahwa mobil yang ditumpanginya tidak bisa melaju cepat ke ponpes tersebut karena jalan yang rusak.

“Tadi saya lihat, jalan dari sana sampai sini, kenapa enggak bisa ngebut, jalannya rusak,” kata Ganjar, Senin siang.

Ucapan Ganjar itu disambut oleh sorakan dan tepuk tangan dari masyarakat yang menyimak pidatonya.

“Ibu Bapak ini aneh ini. Jalan rusak malah tepuk tangan,” sahut Ganjar.

Ganjar lalu bercerita soal pengalamannya memperbaiki jalan-jalan rusak di Jawa Tengah saat ia menjabat sebagai gubernur provinsi tersebut.

Ia mengaku menaikkan anggaran infrastruktur hingga 300 persen dengan mengorbankan biaya yang dapat menjadi fasilitias untuknya.

“2013 saya jadi gubernur, program saya yang pertama saat itu adalah infrastruktur, anggaran kita naikkan 300 persen. Siapa yang harus hemat? Pemimpinnya yang harus hemat, bukan rakyatnya,” kata dia.

Ganjar mengatakan, ketika itu ia ditawari untuk melakukan pengadaan mobil dinas untuk gubernur, wakil gubernur, dan sekretaris daerah Jawa Tengah. Awalnya, Ganjar menolak pengadaan itu karena merasa kendaraan dinasnya masih layak untuk digunakan.

Namun, anak buah Ganjar bersikukuh bahwa mobil dinas itu harus diganti sesuai dengan peraturan yang ada.

Politikus PDI-P itu lalu dilaporkan bahwa anggaran yang disediakan mencapai Rp 6 miliar atau sekitar Rp 1,5 miliar per unit tapi ia menilai uang tersebut semestinya bisa digunakan untuk kepentingan rakyat.

“Pak, saya lewat jalan-jalan itu rusak, di desa-desa jalan rusak, masyarakat marah, masyarakat protes, apa iya kita tega membeli mobil bagus?” ujar Ganjar.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan juga sempat menjadikan jalan rusak di Lampung sebagai bahan kampanye.

“Di Lampung sempat terkenal karena jalan-jalan di sini hancur. Kita ingin jalan tol tetap dibangun, tapi jalan yang non-tol tidak dilupakan,” kata Anies di Lampung Timur, Minggu (14/1/2023).

Anies menyebut jalan non-tol merupakan akses yang sering digunakan masyarakat. Apalagi, lanjut Anies, warga kerap memanfaatkan jalan non-tol untuk mendistribusikan hasil bumi.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, jika jalan non-tol rusak maka tidak menutup kemungkinan kegiatan perekonomian juga akan terganggu.

“Jalan-jalan itu harus dibangun. Insyaallah maka hasil pertanian bisa sampai kota dengan baik,” jelasnya.

Anies menyebut untuk merealisasikan hal itu diperlukan kewenangan. Anies mengajak para hadirin untuk menentukan pilihannya di kontestasi Pilpres 2024.

“In sya Allah 14 Februari menjadi hari perubahan bagi Indonesia. Sesudah itu, mudah-mudahan jalan-jalan di Lampung bisa dibangun dengan baik,” tutupnya. (kmp/dtc)