BANDAR LAMPUNG � Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Lampung mendorong pemerintah kota (pemkot) untuk mengambil langkah yang lebih besar dan cerdas untuk mencegah terulangnya banjir besar yang merendam pemukiman warga di Bandar Lampung.

Ketua HIPMI Provinsi Lampung, Ahmad Giri Akbar, mengungkapkan, langkah besar perlu dilakukan Pemkot Bandar Lampung untuk mencegah terjadinya kerugian besar di semua lini kehidupan warga Kota.

“Ini pentingnya upaya pencegahan dan penanganan bencana secara komprehensif demi melindungi masyarakat dan keberlangsungan usaha di wilayah terdampak,” kata Ahmad Giri Akbar, Senin (26/2/2024).

Akbar mengatakan, dalamcatatan HIPMI Provinsi Lampung, kerugian akibat banjir ini mencapai Rp197 miliar.

Ahmad Giri Akbar, menjelaskan bahwa kerugian tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari kerugian fisik hingga dampak terhadap laju ekonomi.

“Kerugian itu ada bangunan rumah, mesin produksi, dan mini pabrik menjadi korban utama banjir, terutama yang berlokasi di area produksi UMKM,” papar Giri.

Selain itu, Giri mengungkapkan, ada juga kendaraan yang terendam banjir, usaha hewan ternak seperti ikan, barang elektronik, dan alat rumah tangga juga mengalami kerugian yang signifikan.

“Yang lebih mengkhawatirkan adalah dampaknya terhadap laju ekonomi,” papar Giri.

Tak hanya itu, terhambatnya perputaran uang selama musibah banjir berlangsung menyebabkan kerugian ekonomi hingga 30 persen.

Hal ini akan berdampak besar bagi pelaku UMKM yang memerlukan waktu untuk merevitalisasi usahanya.

HIPMI berkomitmen untuk melakukan inventarisasi secara detail terkait kerugian akibat banjir, khususnya kepada para pelaku usaha.

“Namun, penanganan masalah ini memerlukan kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat,” tandas Giri.

Sebelumnya, Wali Kota Eva Dwiana menyebutkan, strategi pencegahan banjir dalam waktu dekat adalah dengan memperbaiki tanggul permukiman warga, membagikan sembako, dan bantuan makanan.

�Untuk pengerukan, nggak ngerti lagi kita seringnya, gerebek sungai juga. Tapi memang banjir kali ini sangat ekstrem, di luar dugaan kita,� kata Eva saat meninjau kondisi pasca banjir di Gang Damai, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Minggu (25/2).

Wali Kota Eva Dwiana juga meminta para lurah yang wilayah terdampak untuk mencatat warga yang terdampak banjir.

�Doakan, Pemkot banyak uang biar bisa menormalisasi sungai-sungai agar tak terjadi banjir,� ungkapnya.

Ia meminta OPD terkait untuk siap siaga bekerja keras melakukan pembersihan sisa-sisa banjir.

�Mereka juga mengevakuasi warga yang rumahnya terkepung banjir. Setiap hujan, Kota Bandar Lampung dilanda banjir. Namun, banjir kali menjadi langganan banjir,� pungkasnya.

Selain itu, Wali Kota mengatakan pihaknya segera membagikan bantuan sembako berupa beras 5 kilogram, pakaian dan uang tunai Rp1 juta untuk bersih-bersih rumah pascabanjir bandang.

�Nanti kita kasih bantuan buat bapak ibu semuanya. Nggak usah khawatir,� ujarnya. (rmc/tbc)