BANDARLAMPUNG � Musyawarah olahraga provinsi (Musorprov) KONI Lampung hari ini Senin, 20 Februari 2023 digelar. Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dipastikan melenggang sebagai Ketua Umum (Ketum) KONI Lampung menggantikan Yusuf Barusman. Ini menyusul hanya Arinal yang mengembalikan berkas formulir pendaftaran Calon Ketua Umum (Caketum) KONI Lampung. Sementara beberapa nama lain seperti M. Alzier Dianis Thabranie, Brigjend. (Purn) Amalsyah dan Edi Irawan Arief tidak menyerahkan kembali berkas formulir pendaftaran ke Panitia Penjaringan dan Penyaringan Caketum KONI Lampung.
�Besok, Senin 20 Februari 2023 Musorprov KONI Lampung dilaksanakan bertempat di Bukit Randu (Randu Place) Hotel & Restoran Bandarlampung,� ujar Rudi Antoni, S.H., M.H., Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Caketum KONI Lampung saat dikonfirmasi wartawan koran ini.
Seperti diberitakan saat mengembalikan berkas, Arinal menyertakan dokumen berisi 64 dukungan yang berasal dari 45 cabang olahraga dan 14 Pengurus KONI kabupaten/kota, serta 5 Pengurus Cabor Fungsional.
Disisi lain, keinginan M. Alzier Dianis Thabranie menjadi Caketum KONI Lampung periode 2023-2027 kandas. Pasalnya hingga waktu yang ditentukan Alzier tidak mengembalikan formulir pendaftaran. Padahal sebelumnya Alzier gembar-gembor bila terpilih sebagai Ketum KONI Lampung dia berjanji mendepankan kerjasama dengan pihak swasta, dalam hal ini berbagai perusahaan besar yang ada di Lampung. Sebab untuk membiayai KONI dan dalam rangka pembinaan cabang olahraga, tidak bisa hanya mengandalkan dana hibah APBD Provinsi Lampung atau Kabupaten/Kota yang ada. Idealnya menurut Alzier setiap cabor membutuhkan dana sebesar Rp250 juta sampai Rp500juta setahun guna melakukan pembinaan. Baru olahraga bisa jalan pembinaannya dan meningkat prestasinya.
�Ini yang saya prioritaskan jika diberi amanah sebagai Ketum KONI Lampung periode mendatang. Jalin kerjasama berbagai pihak. Di Lampung saya yakin banyak perusahaan besar yang dapat berpartisipasi mengembangkan dunia olahraga. Misalnya ada dana CSR (Corporate Social Responsibility). Jadi tidak boleh hanya berpikiran sempit mengandalkan dana Hibah APBD. Ini tidak boleh terjadi lagi,� janji Alzier.
Untuk itu, Alzier berharap cabor dapat memilih Ketum KONI Lampung yang terbaik dalam Musorpov KONI Lampung.
�Sudahlah, jangan memilih �kepiting batu� sebagai pengganti Ketum KONI Lampung. Mengapa? Karena Kepiting batu itu, matanya merah, jika dipegang menjepit, dimakan beracun,� kelakar Alzier waktu itu.
�Dan tak kalah penting, jika saya dipercaya memimpin KONI Lampung, saya pastikan bisa �meng uwong ke� semua atlit-atlit. Sehingga tak ada lagi atlit-atlit kita yang dibajak atau diambil provinsi lain, lantaran merasa kurang dihargai dan diperhatikan,� tutupnya .(red)