MESUJI – Pelaksanaan Pilkades di Kabupaten Mesuji mulai memanas. Itu setelah satu anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) dilabrak lima kepala desa �di Kecamatan Tanjung Raya terkait postingan di media sosial Facebook.

Postingan tersebut berupa stiker bergambar Presiden Jokowi. Isinya, “Pengumuman di sampaikan kepada seluruh masyarakat. Siapapun Kadesnya, Dana Desa, BLT, PKH, tetap akan ada. Karena itu program Presiden, bukan program Kades. Stop bodohi rakyat.”

Postingan itu sontak menuai polemik di kalangan kepala desa yang akan maju kembali di Pilkades serentak tahun 021 ini. Dan buntutnya ada lima kades mendatangi anggota BPD tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi, Ridwan yang juga staf Kecamatan Tanjungraya saat berada di lokasi kejadian membenarkan, “Iya memang lima kepala desa di Kecamatan Tanjung Raya, atas nama Harsono Kades Gedung Mulya, Kintoko Kades Mukti Jaya, Rudi Kades Gedung Ram, Juwadi Kades Sriwijaya, dan Wagino Kades Wirajaya. Mereka melabrak Samingan, anggota BPD yang ada di Desa Bangun Jaya terkait postingan di media sosial,” jelasnya saat di konfirmasi melalui sambungan telpon, pada 2 Oktober 2021.

Ridwan sendiri mengaku tak tahu awal mula permasalahan.

�Kan waktu itu saya nebeng Rudi dan Harsono, terus dia orang ngajak ke tempat BPD tersebut bersama tiga kades lainya Kintoko, Wagino dan Juwadi. Gak taunya nyampek sana malah marah-marah hingga gebrak – gebrak meja seolah-olah gara-gara postingan tersebut merugikan incumben di Pilkades serentak yang akan datang,”jelas Jupen, sapaan akrabnya.

Jupen sendiri mengaku tak enak hati dengan anggota BPD.Khawatir dikirinya ia terlibat dalam masalah tersebut.

�Saya gak tau apa-apa hingga sewaktu pulang saya langsung menghubungi anggota BPD tersebut untuk mohon maaf. Nanti dikiranya saya ikut – ikut permasalahan tersebut. Kasian hingga ketakutan semua bini dan anak anggota BPD tersebut,” pungkasnya. (Hendy)