BANDARLAMPUNG – Massa mengatasnamakan Persatuan Rakyat Lampung Lawan Dominasi Modal berkumpul di depan Hotel Novotel Lampung, Kamis (31/5) ba�da Sholat Magrib, pukul 18.45 WIB. Mereka membentangkan spanduk putih bertuliskan �Tolak Keterlibatan Purwanti Lee (SGC) di Pilgub Lampung 2018�. Sambil sesekali berteriak, �Tolak Nyonya Lee,� kata seorang pria bercadar mengomandoi massa.
Massa datang bersamaan dengan Ny. Purwati Lee, juga datang ke Hotel Novotel dan rombongannya. Massa hanya berdiri menghadap ke jalan, dan membentangkan spanduk. Aksi ini hanya berlangsung sekitar 10 menit, kemudian mereka bubar mengendarai motor masing masing.
Dalam selebaran yang dibagikan, mereka menuliskan korporasi atau pemodal merupakan salahsatu bagian yang kerap kali menjadi sponsor di perhelatan Pemilihan Umum dengan memberikan sumbangan dana kampanye kepada pasangan calon jagoannya. Dan dengan catatan hal itu dilakukan tidak secara cuma-cuma sumbangan dari korporasi atau pemodal bagaimana punjuga selalu memiliki kepentingan tersembunyi sebagai agenda politiknya.
Keterlibatan korporasi atau pemilik modal pada dunia politik biasanya ditujukan melanggengkan kerajaan bisnis mereka melalui dukungan regulasi atau kebijakan. Bahwa apabila nantinya jika paslon yang didukung berhasil merebut kursi kekuasaan, kepentingan bisnis korporasi harus diutamakan dan mengesampingkan kepentingan masyarakat luas.
Prinsipnya adalah setiap uang yang telah dinvestasikan koorporasi atau pemilik modal dalam pertarungan Pemilu harus memperoleh kcuntungan baru bagi dirinya. Intervensi korporasi disinyalir juga terjadi pada kontestasi pemilihan gubernur Lampung di Tahun 2018 dimana dugaan itu ialah adanya keterlibatan Purwanti Lee dari PT. Sugar Grup Companies (SGC) mendukung salah satu Pasangan calon di Pilgub Lampung 2018. Hal itu ditunjukkan dengan terlibatnya Purwanti Lee mendampingi Paslon, Arinal Djunaidi dibeberapa agenda kampanyenya.
�Kami menilai dugaan keterlibatan korporasi dalam membiayai salahsatu Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur maka akan sangat berbahaya sebab apabila kepala daerah yang disponsori korporasi jika terpilih akan menjadi boneka korporasi tersebut melalui kebijakan yang melindungi korporasi dan tentunya hal ini akan mengesampingkan kepentingan rakyat banyak dan menjerumuskan rakyat kejurang kesengsaraan,� kata Rudi,� seorang pria yang ikut di kelompok massa itu.
�Untuk itu kami yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Lampung Lawan Dominasi Modal mengajak seluruh masyarakat Lampung Menolak Keterlibatan Purwanti Lee (SGC) di Pilgub Lampung 2018,� katanya. (net)