JAKARTA – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengungkap diberi amanah oleh presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Abdul Mu’ti juga mengatakan nantinya akan didampingi 2 wakil menteri.
“Tadi Pak Prabowo memberikan amanah pada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan insyaallah saya didampingi 2 orang wakil menteri, tapi saya belum tahu otoritasnya,” ujar Abdul di Jalan Kertanegera, Jaksel, Senin (14/10/2024).
Abdul Mu’ti mengatakan siap memimpin kementerian tersebut untuk memajukan pendidikan. Prabowo, kata Abdul Mu’ti, juga menyampaikan agar pendidikan menjadi kunci membangun bangsa, terutama mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami menyampaikan ke Pak Prabowo untuk menjadikan pendidikan sebagai gerakan pencerdasan untuk Indonesia Raya yang berkemajuan dan tadi beliau menyampaikan beberapa hal bagaimana saya bisa bekerja sebaik-baiknya,” katanya.
Abdul Mu’ti juga ditanya soal Kemendikbudristek yang bakal dipecah. Dia tidak mengetahui persis terkait hal itu. Abdul Mu’ti hanya menyampaikan diberi amanah memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Saya tak tahu. Saya diberi amanah beliau menjadi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” katanya.
Sama dengan Abdul Mu�ti, Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang juga merupakan Sekjen PBNU, menyambangi kediaman Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Gus Ipul mengaku Prabowo memintanya agar program di Kemensos tepat sasaran.
“Pada dasarnya, Pak Prabowo ingin segala program di Kementerian Sosial bisa tepat sasaran. tidak salah sasaran. Maka konsolidasi data itu amat sangat dibutuhkan,” kata Gus Ipul di Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Gus Ipul mengaku belum mengetahui apakah dia akan kembali menjadi Mensos di era pemerintahan Prabowo Subianto nanti. Namun Prabowo berharap program bansos bisa berjalan dengan baik.
“Ya tunggu besok aja kalau itu, tunggu besok kalau itu. Tapi intinya dia berharap data-data baik untuk kepentingan bansos atau kepentingan-kepentingan yang lain itu harus akurat, harus valid, sehingga nanti program pemerintah itu tepat sasaran dan diharapkan nanti benar-benar terwujud satu data,” jelasnya.
Sekjen PBNU itu juga mengaku siap jika diminta untuk membantu kabinet Prabowo-Gibran mendatang. Termasuk untuk membantu di posisi mana pun.
“Kalau jauh memang diminta untuk siap nggak gitu, siap gimana, siap aja. Pokoknya kita menghormati, menghargai, mengapresiasi, mendukung semua yang dibutuhkan oleh Pak Prabowo. Di mana saja siap,” katanya.(detik.com/net)