BANDAR LAMPUNG – Sejumlah pendemo kembali menggelar aksi massa menuntut langkah konkret penyelesaian banjir di depan gedung Pemkot Bandar Lampung. Tapi sayangnya, mereka tak dapat menemui Walikota Eva Dwiana.

Massa aksi sempat berusaha masuk ke halaman gedung. Namun mereka dihadang pagar besi yang dibelakangnya berdiri puluhan anggota tim Satpol PP.

“Kami datang ke sini mau bertemu wali kota. Bukan malah dihalang-halangi sama satpol pp,” kata salah satu massa aksi, Senin (28/4/2025).

Upaya masuk dengan mendorong pagar pun gagal. Pendemo kemudian  memilih membubarkan diri dan akan kembali menggelar aksi esok hari.

“Kami akan terus menuntut langkah konkret penyelesaian masalah banjir di Kota Bandar Lampung,” ujarnya.

Berikut tuntutan pendemo atas penyelesaian banjir di Bandar Lampung yakni:

1. Menuntut Wali Kota membuat Grand Design/Peta jalan penanganan banjir di Bandar Lampung secara holisme. Dalam pembuatan rencana tersebut, harus melibatkan para akademisi/pakar/ahli di lintas bidang seperti pakar tata kota, banjir, sosiologi, dan ekologi. Kemudian, adanya partisipasi bermakna dari masyarakat yang menjadi korban di berbagai titik kecamatan.

2. Pemenuhan hak yang berkeadilan bagi seluruh korban terdampak banjir. Tidak sekedar bahan pokok, melainkan sandang dan papan yang disesuaikan. Untuk korban meninggal, santunan yang diberikan mesti meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

3. Menuntut pemulihan ruang terbuka hijau dan daerah resapan. Serta menghentikan pembangunan atau rencana pembangunan yang mengeksploitasi alam. Dan juga penertiban bangunan pengusaha-pengusaha yang berada di atas aliran sungai atau drainase.

4. Membenahi tata kelola sampah dari hulu ke hilir.

5. Hentikan segala bentuk represi terhadap berbagai macam protes dan kritik dari masyarakat. (*)