PADANG – Belasan pendaki tewas dalam erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Mayoritas berusia muda.
Hal itu diungkapkan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI). Tim mereka saat ini dan dari awal kejadian sudah bergerak mengevakuasi para pendaki itu.
“Kalau dari kita sekarang sudah ada yang terjun di Gunung Marapi. Erupsi jam 03.00-an dan anggota sudah merapat. Teman-teman melakukan tanggap darurat untuk mengevakuasi,” kata Ruslan Budiarto pengurus pusat APGI dilansir detik.com.
Ruslan menyebut bahwa masih ada sinyal seluler di jalur pendakian Gunung Marapi. Maka dari itu, beredar beberapa video yang memperlihatkan kondisi para pendaki yang terkena hembusan wedhus gembel.
“Mereka yang tewas ini adalah para pendaki newbie, yang baru-baru mendaki, yang meninggal 20-30 tahun. Jumlahnya belasan yang tewas, namun angkanya masih belum pasti,” ujar Ruslan.
Ia menyebut bahwa ada kerancuan data terkait jumlah pendaki yang naik ke Gunung Marapi. Itu karena beberapa di antaranya tidak memiliki tiket masuk kawasan.
“Kemarin itu ada kesenjangan data, katanya yang naik 70 tapi fakta di lapangan hampir 100 orang,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan sebanyak 47 orang pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12). Ada 28 orang pendaki yang belum berhasil turun hingga pagi ini.
“Sebanyak 19 pendaki sudah berhasil turun dan diselamatkan oleh tim gabungan. Artinya masih ada 28 pendaki yang belum berhasil turun,” kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Senin (4/12).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadi sembilan kali letusan dari Gunung Marapi sejak erupsi pada Minggu sore. (dtc)