BANDARLAMPUNG – Ketua Umum Lembaga Pengawasan Pembangunan Provinsi Lampung (LPPPL), M. Alzier Dianis Thabranie, yakin Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Lampung dapat menemukan kerugian negara di kasus dugaan korupsi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung. Ini merespon permintaan penyidik Polda Lampung kepada BPKP Lampung, agar dilakukan audit investigatif perkara tersebut.
“Saya yakin BPKP Lampung sudah menemukan kerugian negara di kasus dugaan korupsi di Diskes Lampung sesuai permintaan audit investigatif oleh penyidik Polda Lampung. Tunggu saja, mungkin tidak lama lagi keluar pengumuman resminya,” tutur Alzier, Rabu (11/01/2023).
Seperti diketahui Alzier mengapresiasi kinerja Polda Lampung. Yakni dalam pununtasan kasus korupsi proyek pekerjaan Jalan Prof Ir Sutami-Sribowono-Sp Sribowono TA 2018-2019 senilai Rp147.533.500.000. Dimana hasil penghitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI didapati ada kerugian negara sebesar Rp. 29.216.412.096,83,- (Dua Puluh Sembilan Miliar Dua Ratus Enam Belas Juta Empat Ratus Dua Belas Ribu Sembilan Puluh Enam Koma Delapan Puluh Tiga Rupiah). Sementara total uang yang diselamatkan penyidik Polda Lampung sebesar Rp17.293.646.468,- (Tujuh Belas Miliar Dua Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Enam Ratus Empat Puluh Enam Juta Empat Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah).
“Ini merupakan prestasi yang harus kita apresiasi bersama. Bahkan para tersangka yakni, Hengky Widodo alias Engsit selaku pemilik PT. Usaha Remaja Mandiri dkk sudah dibui,” tegas Alzier yang juga merupakan Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW-NU) Provinsi Lampung, Sabtu, 31 Desember 2022.
Meski begitu, Alzier berharap Kapolda Lampung, Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus, tidak berhenti dikasus ini. Namun di Tahun baru 2023, juga dapat menuntaskan berbagai kasus korupsi lain di Lampung. Diantaranya kasus dugaan korupsi di Diskes Lampung.
“Masih ada, banyak di Lampung ini Engsit-Engsit lainnya yang belum terungkap dan tertangkap. Mudah-mudahan bisa cepat menyusul, belum Dinas Kesehatan dana-dana Covid yang lenyap-lenyap. Saya sebagai Ketua Umum LPPPL berharap aparat penegak hukum jangan tebang pilih. Tangkap-tangkapin mafia proyek APBD/APBN di Provinsi Lampung ini. Kalau memang berniat bersih-bersih betul, Sikat-sikat tuh maling-maling ahli rekayasa tender yang memelihara hacker dengan gaji besar itu,” harap Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Lampung.
Polda Lampung sendiri menyatakan tetap konsisten menyelidiki dugaan korupsi di Dinkes Lampung. Konsistensi atas penyelidikan diutarakan Direktur pada Ditreskrimsus Polda Lampung, Kombes. Pol. Ari Rahman Nafarin, belum lama ini.
Menurut dia, Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Lampung sedang menjalankan prosedur hukum dan tahapannya dalam penanganan penyelidikan. Diketahui, penyelidikan dugaan korupsi ini berkait dengan penggunaan anggaran oleh Dinkes Lampung pada Tahun Anggaran 2021.
“Insyaallah, (penyelidikan dugaan korupsi di) Dinkes kita masih jalan terus,” ungkap Ari Rahman Nafarin, 29 Desember 2022, sebagaimana dilansir dari website kirka.co.
Sampai saat ini, katanya, prosedur hukum yang telah ditempuh dan dinantikan kesimpulannya ialah hasil audit investigatif yang sedang dilakukan BPKP Perwakilan Lampung. Sebagai informasi, audit investigatif yang dimohonkan Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Lampung ke BPKP Perwakilan Lampung tersebut telah berlangsung sejak Oktober 2022 lalu.
“(Audit investigatif yang kita tunggu) sedang berproses,” ungkap Ari Rahman Nafarin lagi untuk menerangkan bahwa Polda Lampung konsisten selidiki dugaan korupsi di Dinkes Lampung.
Sebelumnya Alzier telah mengingatkan Kapolda Lampung, Akhmad Wiyagus agar menuntaskan penanganan kasus korupsi di Dinkes Lampung. “Sudah berbulan-bulan penanganan kasus ini. Awalnya sempat heboh. Hampir tiap hari diliput berbagai media massa. Namun sampai hari ini terkesan tidak ada kejelasan,” tutur Alzier, Sabtu (24/12/2022).
Untuk itu, Alzier minta Polda Lampung menuntaskan dengan menetapkan tersangka. Menurutnya, jangan sampai penanganan kasus ini membuat karir Akhmad Wiyagus yang selama ini terkenal bersih, tegas dan berani menjadi tercoreng.
“Saya menaruh respek yang tinggi pada Kapolda Lampung, Irjen. Akhmad Wiyagus. Saya berdoa karirnya cemerlang seiring adanya penghargaan Hoegeng Award. Karenanya saya berharap penanganan kasus dugaan korupsi Dinkes Lampung ini justru jangan sampai menjadi batu sandungan untuk karirnya kedepan,” tegas Alzier lagi.
Mengapa ? “Karena jauh hari saya sudah ingatkan. Kepala Dinas Kesehatan Reihana, selama ini informasinya terdengar “lihai” dan selalu lolos meski sudah diperiksa penyidik,” papar Alzier.
Sebab menurut Alzier bukan sekali ini saja, kasus dugaan korupsi Dinkes Lampung diusut aparat penegak hukum. Mulai dari zaman Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, Ridho Ficardo, sampai gubernur saat ini, Arinal Djunaidi.
“Tapi meski sudah pernah diusut baik oleh polisi atau jaksa, kasus dugaan korupsi yang terjadi tak pernah terungkap, apalagi sampai ke pengadilan. Ini ada apa. Dapat dipastikan Kadiskes Reihana diduga memiliki “jaringan” kuat sehingga perkara yang ditangani polisi atau jaksa akhirnya pada “menguap”,” tandas Alzier.
Karenanya Alzier ingin di era Kapolda Lampung, Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus, hal serupa tidak terjadi. Apalagi sang kapolda terkenal tegas menyikapi korupsi. Untuk itu, harus diberikan atensi penuh. Jangan sampai ada celah lolos lagi.
“Dan yang perlu diingat oleh kapolda, saya dan berbagai elemen masyarakat sudah berkali-kali memohon ke gubernur mulai dari zaman Sjachrodien ZP, Ridho Ficardo atau Arinal Djunaidi untuk mencopot yang bersangkutan dari Kadiskes Lampung. Tapi yang terjadi justru dipertahankan. Perlu juga diusut lebih lanjut, mengapa hal ini sampai terjadi,” pungkas Alzier.
Politisi PDI-Perjuangan yang kini berlabuh ke Partai Nasdem, Rakhmat Husein DC juga pernah minta wartawan mantau perkembangan kasus kasus dugaan korupsi di Dinkes Lampung. Alasannya menurut orang dekat mantan Walikota Bandarlampung, Herman HN ini, penyelidikan kasus ini sudah lebih dari empat bulan berjalan di era Kapolda Lampung Akhmad Wiyagus.
“Tanggal 3 Agustus 2022, saya kirimkan tulisan link berita. Sekarang sudah masuk di Desember 2022. Apa kabarnya urusan dugaan korupsi di Dinkes Provinsi Lampung ini, Pak Kapolda?,” tanya Rakhmat Husein, Selasa, 6 Desember 2022.
“Oh ya. Kawan-kawan wartawan tersayang, baik yang anggota PWI, AJI, SMSI, JMSI, kalo jumpa pak Kapolda Irjen Achmad Wiyagus, minta tolong dong ditanyain bagaimana perkembangan urusan ini. Peraih Hoegeng. Udah lama menjabat juga Pak Kapolda. Belum bunyi seperti Hoegeng nya,” ujar Rakhmat Husein kembali.
Sebelumnya Rakhmat Husein juga bersuara soal pemeriksaan Reihana, Kadiskes Lampung oleh Polda Lampung. Orang dekat mantan Walikota Bandarlampung, Herman HN ini optimisme dan mensupport kinerja Kapolda Lampung, Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus.
“Yaaap, gonta ganti kapolda sih emang sudah biasa. Nah, paska menjabat sebagai Kapolda Lampung, Irjen Akhmad Wiyagus menegaskan komitmennya terkait pemberantasan korupsi dan perilaku kejahatan di Lampung. Menarik bagi saya, kabarnya yang sedang diperiksa adalah Reihana, Kadiskes yang terkenal sakti dan tak tergantikan di 3 periode Gubernur. Sejak Bang Oedin, Bung Ridho hingga ke Babang Arinal jabatan Kadiskes Lampung tak berganti dari Reihana,” tutur Rakhmat Husein.
“Sungguh, sedikitpun tidak berani saya mengatakan bahwa jabatan kadiskes tidak berpindah tangan itu dikarenakan kinerja Reihana yang luar biasa dalam menjawab persoalan kesehatan di masyarakat. Selamat berjuang mewujudkan komitmenmu pak Kapolda. Tentu tidak sebatas pada Reihana,” tambah Rakhmat Husein DC.
Untuk diketahui dalam perkara ini, Ditreskrimsus Kombes. Arie Rachman Nafarin beberapa waktu lalu mengatakan, jika pihak Polda Lampung telah memanggil lebih dari 21 orang untuk diperiksa. Salahsatu adalah Kadiskes Lampung, dr Reihana. Bahkan, Reihana sudah lebih dari satu menjalani pemeriksaan. (red)