BANDARLAMPUNG�� Konferensi Wilayah (konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, 8-10 Maret, menarik perhatian M. Alzier Dianis Thabranie. Putra pendiri NU di Lampung, Drs. H. Thabranie Daud, yang juga pernah menjabat sebagai Mustasyar PWNU Lampung, berharap agar sosok Ketua PWNU Lampung kedepan dapat seyogjanya menjadi imam. Harus mengerti nilai-nilai ke-NU-an dan siap lahir-batin mengabdi untuk mengabdi bagi semua warga NU.
�Jadi jangan terbalik, malah jamaah yang mikirin imam. Misalnya saat akan ditangkap polisi, imam minta tolong pada jamaah. Ini tidak benar,�� tegas Alzier.
Diuraikan Alzier, Ketua PWNU Provinsi Lampung kedepan sudah seharusnya dapat memikirkan jamaah. Bila jamaah kesulitan dalam hal apapun, misalnya persoalan ekonomi dan lainnya, jangan takut untuk berkorban dan beramal. Bila tak ada harta yang disumbangkan, minimal bisa mencarikan jalan keluar atau solusi.
�Jadi jangan pelit. Sekali lagi jangan pelit dan terkesan �menjual� jamaah. Buat proposal mohon bantuan kesana-kemari. Harus tau dirilah, jika memang tidak sanggup, ya jangan mencalonkan diri sebagai Ketua PWNU Lampung. Pikirkan kepentingan umat NU yang lebih besar,� tandasnya.
Untuk diketahui jika tidak halangan PWNU Lampung akan menggelar Konferwil X. Acara dipusatkan di Pondok Pesantren Darussa�adah, Gunungsugih, Lampung Tengah (Lamteng),� 8-10 Maret 2018.
�Insya Allah untuk persiapan, kami tidak ada kendala. Kami siap menyambut seluruh peserta konferwil, para undangan, dan semua warga NU se-Kabupaten/Kota se- Provinsi Lampung,� terang ketua panitia Konferwil X, Aryanto Munawar.
Menurut Aryanto, Ketua Umum PB Nahlatul Ulama (NU) K.H. Said Aqil Siradj dan Rais Aam PB NU K.H. Ma�ruf Amin, dipastikan hadir di Konferwil X PWNU Lampung ini. Selain itu pihaknya mengundang seluruh Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung yang akan mengikuti pilkada serentak, Juni mendatang.
Konferwi sendiri akan diisi dua tahapan pemilihan. Pertama Rois Syuriah Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten/Kota se- Lampung akan rapat bersama menentukan tujuh orang sebagai formatur. Ketujuh formatur ini memiliki tugas menentukan dan menunjuk Ketua Rois Syuriah PWNU Lampung. �Mekanisme ini lazim disebut Ahlul Halli Walaqdi.
Setelah pemilihan Ketua Rois Syuriah rampung, selanjutnya Ketua Tanfidziyah�PCNU Kabupaten/Kota se- Lampung menggelar rapat menyaring beberapa nama yang layak maju sebagai Ketua Tanfidziyah�PWNU Lampung. Bisa satu, dua, tiga atau beberapa nama yang diajukan. Kemudian nama-nama ini diserahkan ke Ketua Rois Syuriah PWNU Lampung terpilih untuk dimintakan restu dan persetujuan.
Bila Ketua Rois Syuriah menyetujui semua nama yang diajukan, maka nantinya digelar pemilihan oleh ketua Tanfidziyah�PCNU Kabupaten/Kota se- Lampung. Sebaliknya jika Ketua Rois Syuriah terpilih hanya menentukan dan merestui satu nama, maka nama itu otomatis menjadi Ketua Tanfidziyah�PWNU Provinsi Lampung masa bhakti 2018-2023.
�Dari pengamatan kami, dalam konferwil PWNU Lampung, agaknya KH. Muchsin Abdillah, akan terpilih kembali sebagai Ketua Rois Syuriah PWNU Lampung lima tahun kedepan,� ujar sumber koran ini.
Sementara untuk nama Calon Ketua Dewan Tanfidziyah PWNU Lampung, kini beredar beberapa nama yang digadang akan maju. Yakni petahana, K.H. RM Sholeh Bajuri, SHI dan Prof. Dr. H. Mukri, M.Ag (Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan). Lalu ada pula nama lain, Dr. HM. Aqil Irham (Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor).