BANDARLAMPUNG – DPRD Lampung menyorot anggaran 30 Miliar yang dikeluarkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora)� Lampung.
Dewan curiga karena wakil rakyat tidak diberkan laporan pengunaan anggaran tersebut oleh Dispora.
“Dana sudah diambil tapi pihak KONI belum bisa menyampaikan laporan penggunaanya. Ini kan aneh,� kata anggota Komisi V Syarif Hidayat dalam hearing dengan pengurus KONI Lampung, Senin (26/4).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Budhi Condrowati, meminta penggunaan anggaran untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) dikontrol mengingat Lampung sangat berharap Lampung mendulang banyak prestasi di ajang tersebut.
Rapat ditutup, dan meminta Dispora akan dihadirkan lagi pada sidang berikutnya, setelah merasa memiliki data soal dana KONI dimaksud.
PON XX sendiri akan dilaksanakan di Papua, Komisi V meminta agar Kadispora Hannibal membuat laporan rinci, untuk apa saja dana tersebut digunakan.
Perlu diketahui pada rapat yang dipimpin Reza Gerinca itu, DPRD meminta laporan persiapan Lampung dalam menghadapi PON XX di Papua. Alokasinya pagu anggaranya Rp61,850 Miliar
Menurut Ketua Komisi V DPRD, Yanuar Irawan, DPRD tidak bermaksud mencari-cari kesalahan. Sebagai fungsi pengawasan, DPRD ingin mengetahui seberapa persiapan besar kegiatan menjalan agenda PON XX.
�Persoalan dana atlet cukup krusial, oleh karena itu jika dirasakan kurang, kami (DPRD) akan merekomendasikan kepada pemerintah untuk dievalusi. Jika perlu dilakukan penambahan supaya, diajak PON Lampung mampu mencapai target 10 besar,� kata Yanuar.
Pada rapat itu, Hanibal menyampaikan, pihak Dispora telah menyalurkan dana sebesar Rp30 miliar ke KONI Lampung, dari pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp61,8 Miliar.
- Hanibal menyebut, anggaran KONI sudah 48,50 persen tersalurkan. �Total anggaran KONI dari pagu anggaran yang ada, sebesar Rp61,8 miliar dan Rp30 miliar sudah masuk di KONI,� kata Hanibal yang hadir bersama sejumlah timnya. (Mnl)