TUBABA – Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad mengatakan, pendirian Patung Semar di Tiyuh Toto Mulyo Kecamatan Gunung Terang murni karena pembangunan di daerah itu yang didominasi penduduk transmigrasi.
“Tidak ada unsur politik. Ini murni pembangunan icon. Sebab di sana banyak penduduk transmigrasi dan ini bukan polemik,” jelasnya.
“Sebenarnya kita bukan bangun Patung Semar. Tapi yang kita bangun adalah sebuah simbol keterbukaan masyarakat Lampung dan Pemerintah Tulangbawang Barat kepada masyarakat luas. Makanya saya heran, kok jadi komplik,” tambahnya.
Sementara itu Abbas Karta, tokoh pemuda Muhamadiyah Tulangbawang Barat menyebutkan dalam postingannya, “Yang menarik bagi saya saat ini adalah bahwa keputusan para tokoh adat tokoh masyarakat serta bupati memutuskan Patung Tugu Semar tetap berdiri tegak tak lagi diturunkan dan menjadi simbol kebudayaan bersama harus mendapat apresiasi positive.”
Dan yang lebih menarik dalam konteks sosialogis politik demografis. Menurutnya, jika patung tugu semar diturunkan atau terus menjadi polemik maka bisa jadi peta politik Pilkada Tubaba 2022� bisa berubah total yang pada tahun 2008 mendapatkan suara 97% maka suara 65 -70% akan pergi melayang pergi entah Kemana.
“Namun untuk menghindari komplik sah-sah saja pak bupati memiliki argument seperti Itu. Tidak salah. Itu argument ilmiah normative.Tapi seorang Umar Ahmad adalah seorang bupati dipilih melalui proses politik rakyat dan langkah langkahnya, kebijakannya pasti dipahami memiliki tujuan politik. Itu tak bisa dihindari,” paparnya.(jaz/zai)