TUBABA – TKSK Kabupaten Tulangbawang Barat Provinsi Lampung melakukan asesmen ke balita Nadhira Hilary Nurry di Tiyuh Makarti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat pada Senin, 30 September 2024 kemarin.

Hal ini bermula saat orang tua Nadhifa yang bernama Evi Yusilawati mengunjungi mall pelayanan publik Kabupaten Tulangbawang Barat untuk membuat Bpjs gratis dan ketika itu bertemu dengan Handayani,S.pd sebagai TKSK kecamatan Tulang bawang udik.

Lalu mereka ngobrol dan ketika itu handayani mengontak koordinator TKSK kabupaten Tulang bawang barat Zainal arifin,SE.

“Maka pada hari ini kami mengadakan Asesmen kerumah ibu evi ini ujar zainal yg di dampingi oleh TKSK kecamatan Tulang bawang udik Handayani,S.pd , TKSK kecamatan Lambu kibang Tedi candra , dan staff dinsos tubaba sudarti.

Selanjutnya Zainal mengatakan bahwa sebelum kerumah ibu Evi ini kami terlebih dahulu lapor ke balai tiyuh makarti dan oleh sebab itu maka kami didampingi oleh pak ketua Rk.03 (kepala suku 03) Suprihatin dan didampingi oleh Reni sebagai Kasie kesejahteraan Tiyuh makarti.

Diberitakan sebelumnya, di tengah gencarnya pemerintah memberikan bantuan, ternyata masih ada warga Makarti yang saat ini benar benar memerlukan bantuan dan perhatian dari Pemeirntah Kabupaten Tulangbawang Barat.

Warga tersebut masih balita bernama Nadhifa Hilary Nurry, lahir di Dayamurni pada 1 September 2021 (3 tahun) anak dari seorang janda Evi Yusilawati (29 tahun).

Selain menderita sakit epilepsi, balita itu juga terlihat kurang gizi. Ketika ditemui dikediamannya, Ibu Evi, warga Rt.09 Rw 03 Tiyuh Makarti kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat menceritakan awal anaknya sakit panas tinggi.

Kemudian balita dibawa berobat ke Rumah Sakit Assyifa Tubaba. Setelah dirawat selama tiga hari kemudian pulang sembuh. Tapi selang beberapa waktu kemudian penyakitnya kambuh lagi.

Kemudian dia dibawa berobat ke rumah sakit ibu dan anak Attaya tapi kemudian langsung di rujuk ke Rumah Sakit Yukum Jaya dan dirawat disana selama tujuh hari.

“Kemudian dipaksa pulang dalam kondisi masih sakit karena dilihat tidak ada perubahan dan kami kehabisan biaya untuk makan minum yang menunggunya,” ujarnya dan dibenarkan oleh orang tuanya, Suyatim.

Suryatim (orangtua Evi) mengatakan setelah pulang dari rumah sakit saya rawat sendiri menggunakan obat tradisional dan sekarang sudah agak mendingan, tapi kadang kambuh sakit nya. Kalau kambuh dia kejang kejang dan mulutnya berbusa,” katanya.

Sementara itu Pemerintah Tiyuh Makarti melalui kepala suku 3 ( ketua Rk.03)Suprihatin mengatakan bahwa pemerintah tiyuh sudah memberikan bantuan dengan cara penggalangan dana dari masyarakat.

“Dan sudah kami salurkan,” ujar ketua Rk 3 tersebut yang ikut hadir kerumah ibu evi dengan didampingi oleh Reni Kasie Kesejahteraan Tiyuh.

“Saat itu kami karena berdasarkan kemanusiaan saja. Sebab waktu itu Ibu Evi ini masih tercatat sebagai warga di tiyuh lain, akan tetapi dia tinggal disini karena ini rumah orang tuanya. Sebab sejak menikah dia sudah pindah ikut suaminya. Tapi karena mengalami problem rumah tangga dan akhirnya bercerai maka dia tinggal disini ,maka kami merasa prihatin kami bantu menggalang dana dari warga,” ujarnya.**(za)