PANARAGAN — Ratusan perawat yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) berangkat ke Lampung Utara. Mereka akan bergabung dengan ribuan perawat lainnya untuk aksi unjuk rasa damai di Kejaksaan Negeri Lampung Utara, Kamis (3/10/2019).
Ratusan perawat itu diberangkatkan menuju Lampung Utara menggunakan 50 armada yang telah disiapkan oleh koordinator aksi, lengkap dengan atribut layaknya demontrasi seperti spanduk tuntutan, kode pita hitam dan pengeras suara.
Korlap unjuk rasa, Majril mengatakan, tuntutan yang mereka usung adalah meminta agar teman sejawat meraka, Jumraini dibebaskan dari jeratan hukum.
“Kami minta agar lebih menghargai profesi perawat sebagai abdi masyarakat
Sebelum pemberangkatan dilaksanakan kegiatan pengarahan dan penekanan kepada peserta oleh DPD PPNI agar pada saat pelaksanaan unjuk rasa dilaksanakan secara damai dan tertib.
Sebelumnya, Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono menerangkan pada saat tersangkut hukum, proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Lampung Utara, Jumraini tidak dilakukan penahanan.
“Setelah dilakukan penelitian berkas dinyatakan tersangka berdasarkan alat bukti. Lengkap langsung kita serahkan ke kejaksaan. Kemudian langsung dilimpah ke Pengadilan Negeri Kotabumi,” katanya.
Ia mengatakan tidak ditahannya oleh Kepolisian, karena Jumraini kooperatif. Sedangkan saat di kejaksaan dilakukan penahanan.
Kapolres menerangkan, kasus tersebut berawal dari laporan masyarakat, dimana ada seorang warga yang berobat kepadanya meninggal. Atas dasar itulah, ditindaklanjuti pemeriksaan oleh kepolisian setempat.
Budiman mengatakan, Jumraini sempat mengajukan pra peradilan di Pengadilan Negeri Kotabumi. Namun, gugatannya ditolak oleh majelis hakim setempat.
“Saya lupa kapan kasus pra peradilannya,” ujarnya.
Sementara 3.500 perawat se-provinsi Lampung menggelar aksi solidaritas untuk Jumraini salah satu perawat di Lampung Utara yang tersandung kasus hukum.
Peserta berkumpul di halaman parkir stadion sukung Kotabumi. Mereka berasal dari 15 kabupaten dan Kota Se Lampung yang tergabung dalam persatuan perawat nasional Indonesia. (lpc)