TANGGAMUS –Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kota Agung bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menggelar “Bakti Merah Putih Narapidana Membersihkan Rumah Ibadah” di Masjid Nurul Iman Pekon Way Gelang, Kecamatan Kota Agung Barat, Tanggamus, Rabu (27/03/2019).
Kegiatan yang konsen pada kebersihan lingkungan dan pendekatan kepada masyarakat setempat masih dalam rangka peringatan Hari Bhakti� Pemasyarakatan ke – 55 tahun.
Dalam kegiatan ini, petugas Lapas yang diturunkan sebanyak 40 orang dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) 10 orang dan dibantu dengan warga setempat.
Kasi Binadik Lapas Kota Agung Ferdika Canra mewakili Kalapas Sohibur Rahman mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini berdasarkan surat perintah Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan No. PAS1.UM.01.01.176 tanggal 21 Maret 2019 dan bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan yang ke 55 tahun.
Bukan hanya itu saja, giat kebersihan ini juga merupakan sebuah metode pembinaan yang memadupadankan pembinaan kepribadian dan kemandirian dalam satu kegiatan nyata.
Dengan demikian, nantinya ketika para WBP ini kembali kemasyarakat, tidak ada lagi kata kaku atau pun canggung dan harapannya bisa diterima dikalangan masyarakat ditempat tinggalnya kelak.
“Ya kita berharap juga dapat menimbulkan semangat perubahan pada diri WBP untuk menumbuhkan rasa turut memiliki dan bertanggung jawab sebagai bentuk pengejawantahan revolusi mental. Yang didasarkan pada semangat pemasyarakatan dalam membangun kapasitas para pelanggar hukum agar menjadi pribadi yang lebih baik,” kata Ferdika didampingi Kasubag TU Lapas Syamsudin.
Ferdika menambahkan, kegiatan sosial bersih bersih rumah ibadah ini juga sebagai bentuk sarana dalam membangun kemampuan dan kepercayaan diri para WBP. Untuk dapat berinteraksi kembali secara optimal di dalam lingkungan masyarakat, dan juga bentuk implementasi peningkatan peran serta juga kontribusi para WBP dalam melaksanakan dan mengembangkan program pembinaan guna mencapai tujuan pemasyarakatan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan.
“Rasa memiliki dan rasa cinta terhadap sesama dan memupuk sikap gotong royong serta rasa kebersamaan diantara 3 elemen penunjang pelaksanaan pemasyarakatan, yaitu para narapidana, masyarakat dan petugas pemasyarakatan,” imbuhnya.
Sementara itu, pengurus Masjid Nurul Iman, Zainul, mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan adanya hasil karya narapidana yang bermanfaat bagi masyarakat umum. Sebagai bentuk permohonan maaf atas kekhilafan yang dilakukan dan telah mencederai masyarakat.
“Ya senang adanya kegiatan ini, ini bukti bahwa Lapas juga perduli dengan masyarakat sekitarnya,” katanya.(Ahmad/Heri)