GUNUNG SUGIH – Bupati Lampung Tengah, Ardito, menyampaikan arahan tegas sekaligus motivasi besar bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lamteng yang baru usai menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) di Aula Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu 6 Desember 2025.
Ardito berharap kejadian Musorkablub (yang dipicu masalah hukum) tidak terulang lagi di masa mendatang.
”Besok-besok jangan ada lagi Musorkablub terjadi di Lamteng,” ujar Bupati.
Ardito menekankan bahwa ke depan, dibutuhkan perjuangan bersama seluruh Cabang Olahraga (Cabor) yang ada di Lamteng untuk menciptakan sejarah prestasi.
Ia mengajak seluruh insan olahraga memulai perjuangan dari langkah-langkah kecil secara konsisten. Bupati juga menyinggung pentingnya kebahagiaan dan soliditas dalam tim.
”Hidup itu yang penting penuh kebahagian tanpa menjelek-jelekkan orang lainnya agar menjadi sebuah tim yang kuat, agar KONI Lamteng akan menjadi langkah menuju nomor 3 dalam Porprov,” tegas Ardito, menetapkan target ambisius untuk Porprov 2026 mendatang.
Terkait dengan alokasi anggaran daerah, Bupati menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten sedang fokus pada perbaikan infrastruktur jalan.
”Kita hari ini berkonsentrasi memperbaiki jalan 339 + 256 dari Provinsi Lampung, maka sekitar 700 meter untuk pembangunan jalan di Lamteng, maka perlu ngerem dulu kegiatan yang lainnya,” jelasnya.
Meskipun demikian, Bupati memastikan bahwa anggaran KONI tidak disentuh sama sekali, dan tetap dialokasikan sebesar Rp1 Miliar. Anggaran tersebut akan dipergunakan sepenuhnya untuk sarana dan prasarana (sarpras) menuju Porprov 2026.
Administrasi dan Fungsi KONI
Bupati Ardito memberikan penekanan khusus pada tata kelola administrasi KONI yang harus bersih dan jelas. Ia menginginkan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik.
”Administrasi di KONI harus jelas. KONI tidak boleh memegang handbank-nya, tetapi sebagai fasilitator saja,” kata Ardito.
Selain itu, ia meminta agar data atlet Lamteng sudah harus terdata dan terdaftar menjadi sebuah katalog. Hal ini bertujuan agar Cabor dapat yakin bahwa KONI dapat memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan atlet.
”KONI adalah bagian dari Pemda sehingga perlu ada sistem yang dibuat agar ada pertanggungjawaban anggaran kepada masyarakat dan semuanya percaya kepada KONI,” pungkasnya. (hms)


















