PESAWARAN – �Selama 20 tahun menjadi pengrajin pandai besi, Wawan (45) warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Teluk Pandan mengaku tidak sekalipun mendapat bantuan pemerintah.
“Sudah 20 tahun lebih mas belum dapat bantuan untuk modal usaha sebagai pengrajin pande besi,” kata wawan di selah-selah kesibukannya, belum lama ini.
Wawan mengatakan, usahanya dijalankan dengan modal seadanya.
“Ya kalau dapat bisa dibantu, tentu kami akan sangat senang sekali agar dapat lebih berkembang. Sebab, biaya kebutuhan hidup kan jalan terus, sementara usaha hanya seadanya,� kata Wawan di tempat kerjanya.
Kata Wawan, ia bekerja hanya ditemani satu rekannya. Dalam satu hari mereka bisa membuat 10 kodi peralatan yang tidak memakan waktu lama seperti linggis.
“Ya kalau kita perhari bisa mencapai 10 kodi dengan perkodinya isi 20 linggis. Kalau lainnya agak sulit. Seperti peralatan pertanian seperti cangkul, arit, golok dan laiinya tidak dapat seperti kaya pembuatan linggis untuk pendapatannya,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, bahan baku besi dibeli bukan hanya di wilayah Lampung namun sampai Pulau Jawa.
“Ya kalau abis bahan besi dari Lampung kita ke Pulau Jawa, Inipun tidak banyak mas karena modal kita nipis,” �katanya.
Ia juga berharap agar Bupati Pesawaran bisa membantu kemajuan usahannya agar produk pengrajin besi di wilayah pesawaran bisa mendunia dan bisa mengharumkan nama kabupaten andan jejama.
“Ya jujur mas walau modal seadaanya kami meminta oleh Bupati bisa membantu untuk modal melalui progam UMKM, dan kami juga menjual sampai luar kabupaten Pesawaran bahkan ke Pulau Jawa,” pungkasnya. (DN/SMSI)