MESUJI – Beberapa orang ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji mulai terpapar varian baru Covid-19, Omicron. Karena alasan itu, semua pelayanan kedinasan diberlakukan melalui Daring (work from home).

Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran Satuan Penanganan Covid 19 di Kabupaten Mesuji yang ditandatangani ketuanya, Syamsuddin S.Sos pada 14 Februari 2022.

Dalam surat itu disebutkan, dinas yang pegawainya banyak terpapar Omicron diantara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan beberapa dinas lainnya untuk diberlakukan kegiatan pelayanan secara Daring hingga sepuluh hari kedepan.

Selain ketakutan pada meluasnya Omicron, masyarakat di Mesuji juga kesulitan mendapatkan minyak goreng sejak satu bulan terakhir.

Kelangkaan ini menjadi masalah, khususnya para ibu rumah tangga dan pedagang kecil.

Dwi, pedagang gorengan di Pasar KTM Kabupaten Mesuji mengatakan, langkanya minyak goreng ini membuat barang tersebut sangat mahal.

�Selain mahal juga susah untuk dicari. Padahal Kabupaten Mesuji ini merupakan salah satu penghasil kelapa sawit. Ada apa kok bisa seperti ini, minyak goreng nampak hilang sebulan terakhir ini,” katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Mesuji, Arif Arianto mengatakan, pemerintah sudah mengeluarkan HET harga minyak goreng serta sanksi bagi yang melakukannya penimbunan.

�Dan kami akan melakukan monitoring kembali ke pasar-pasar swalayan yang ada di Kabupaten Mesuji untuk memastikan kembali kondisi minyak goreng serta harga yang dijual,” pungkasnya. (Hendy)