METRO – Beberapa orang yang mengaku menjadi korban kasus dugaan penipuan biro perjalanan umrah PT. Ellfintha Sumber Makmur Kota Metro, meminta aparat Kepolisian mencari solusi atas gagal berangkatnya korban ke tanah suci.

Salah satu korban berinisial SP (52), warga Kecamatan Metro Barat meminta pihak kepolisian untuk secepatnya mengusut tuntas kasus dugaan penipuan tersebut. Selain itu, ia meminta polisi dapat mencarikan solusi terbaik, lantaran pihaknya sudah merugi puluhan juta rupiah.

“Kami ingin ini kasus ini ditindaklanjuti sampai tuntas. Karena kami sangat kecewa, kami sudah rugi puluhan juta rupiah. Kami beban mental juga, karena malu kepada masyarakat, malu sama keluarga,” katanya di kediaman salah satu korban yang enggan identitasnya disebutkan, Jum’at (18/1/2019).

Mengatasnamakan para korban, SP juga pihak PT. Ellfintha Sumber Makmur dapat bertanggungjawab untuk mengembalikan uang yang telah diberikan atau para korban diberangkatkan umroh oleh biro perjalanan umrah tersebut.

“Saya sudah habis dana sekitar Rp 40 jutaan, tapi tidak berangkat juga. Kami ingin uang kami dikembalikan atau kami diberangkatkan umrah. Karena dari kami kebanyakan petani dan pedagang,” pungkasnya.

Senada dengan SP, korban lainnya berinisial TS (65) juga menyesalkan atas peristiwa yang dialaminya. TS mengaku sempat terlantar di Jakarta karena tak kunjung berangkat ke tanah suci.

Ia mengaku bersama rombongannya sempat berdiam di Jakarta selama kurang lebih 14 hari tanpa kepastian dari pihak travel umrah. Bahkan, untuk makan saja terkadang diberikan satu kali sehari oleh pihak travel umrah.

“Jadi, kami rombongan 30 orang, berangkat tanggal 5 Desember ke Jakarta dengan biaya sendiri. Sampai di sana, katanya kami akan berangkat, tapi kami belum berangkat-berangkat juga. Ternyata, untuk berangkat kami dikenakan biaya lagi Rp 10 juta. Tapi kan tidak semua punya uang segitu, jadi yang mampu bayar berangkat ke sana sekitar 14 orang. Kami di taruh di hotel sekitar 14 hari. 9 hari dibiayai oleh pihak sana, dan sisanya 5 hari kami biaya sendiri. Tapi sampai tanggal 18 Desember, kami tidak berangkat,” jelas SP yang juga tidak ingin identitasnya diketahui masyarakat.

SP bercerita, dari 30 orang tersebut yang mampu berangkat dengan memberikan biaya tambahan sekitar 14 orang. Sisanya, 16 orang tidak berangkat karena ketiadaan biaya. Namun ironisnya, 14 orang yang diberangkatkan ke tanah suci tersebut tidak mendapat tiket pesawat pulang ke tanah air.

“Katanya yang 14 orang yang pergi ini tidak dapat tiket pesawat pulang, yang akhirnya dipinjami oleh rekan disana.Ya kami nangis-nangis di hotel. Bingung. Kerjaan kami ya makan tidur, keluar. Malu mau pulang, karena tidak ada yang tahu kalau kami tidak jadi berangkat,” ucapnya menahan haru.

Didampingi Dua korban PT. Ellfintha Sumber Makmur lainnya, SP mengaku kerap dijanjikan berangkat ke tanah suci.

“Minjam sana-sini karena kami masih berharap bisa berangkat. Ya sebelum berangkat juga kami dijanjikan berkali-kali untuk berangkat, pertama tanggal 14 Oktober, mundur di November, lalu akhirnya di 5 Desember. Tapi ya malah begini, saya sudah rugi sekitar Rp 38 jutaan,” tandasnya.

Sementara itu, dari cacatan media diketahui bahwa sebelumnya Sat Reskrim Polres Metro telah berhasil membongkar terduga sindikat penipuan berkedok Travel Umroh di Kota Metro.

Satuan Reserse Kriminal Polres setempat mengamankan seorang tersangka berinisial RA (38) yang merupakan pemilik PT. Allfintha Sumber Makmur, Senin 7 Januari 2019 lalu.

Dari catatan Kepolisian yang disampaikan melalui Kasat Reskrim Polres Metro AKP Try Maradona, terdapat 54 warga yang belum diberangkatkan ke tanah suci berdasarkan keterangan tersangka RA.

“Untuk sementara korban yang melapor ke Satreskrim Polres Metro sebanyak 16 orang, akan tetapi berdasarkan keterangan RA, untuk korban yang belum diberangkatkan sebanyak 54 orang, sehingga total yang di gelapkan RA sementara sekitar Rp 1.350.000.000, (Satu Miliar Tiga Ratus Lima Puluh Juta, Red),” kata AKP Try beberapa waktu lalu. (Arby)