METRO – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro tak terima dituding lalai dalam melakukan pengawasan sejumlah pembangunan di Bumi Sai Wawai,

Walikota Metro Achmad Pairin dan Wakil Walikota Metro Djohan berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan terhadap pembangunan di kota setempat, khususnya proyek peningkatan jalan Imam Bonjol yang menjadi sorotan masyarakat.

Pairin berjanji dalam waktu dekat akan mengecek langsung kualitas jalan Imam Bonjol yang telah selesai dikerjakan.

“Yang jelas akan kita tinjau langsung ini nanti. Akan kita cek kualitasnya. Nanti akan saya liat semuanya langsung bersama kepala dinas PU,” kata Pairin sembari meminta ajudannya untuk mencatat keluhan warga terkait pembangunan jalan di Pusat Kota tersebut, Jum’at (13/9/2019).

Senada dengan Walikota, Wakil Walikota Metro Djohan yang mengaku baru melihat berita tersebut dari media massa juga berjanji akan meninjau langsung hasil pembangunan.

“Yang pasti kalo masalah pembangunan imam bonjol saya baru lihat di berita. Jadi saya dan pak wali akan meninjau langsung ke lapangan. Akan kita ajak juga dinas terkait supaya mereka juga melihat. Untuk waktunya nanti di informasikan,” kata Djohan saat wawancara awak media di kantornya, Jum’at (13/9/2019).

Tak hanya itu, Djohan juga meminta insan pers untuk dapat memantau dan menginformasikan setiap pekerjaan proyek yang menjadi keluhan masyarakat, agar kualitas pembangunannya dapat lebih baik.

“Kalian sebagai wartawan harus mengejar ini, apapun dapatnya harus di informasikan. Harapan saya menurut pandangan secara umum harusnya pekerjaan itu baik,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, lemahnya fungsi pengawasan yang dilakukan Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota setempat dinilai menjadi faktor utama kurang maksimalnya sejumlah pembangunan.

Mutu pekerjaan menjadi acuan persoalan serius yang perlu dievaluasi dan dikaji mendalam oleh Pemerintah Kota Metro. Contohnya, pemeliharaan berkala Jalan Imam Bonjol Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat yang disoal warga.

Bahkan, rendahnya kualitas pekerjaan kontruksi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp1,5 milyar tersebut terkesan ditutupi.

Berulang kali hendak di konfirmasi wartawan, petugas PPK maupun Kepala Bidang Bina Marga sulit ditemui. Bahkan, pegawai dinas setempat mengaku jarang melihat kehadiran sang kepala bidang di kantornya.

�Gak masuk mas, gak tau kemana. Coba aja tanya ke yang tukang minta tanda tangan, kalo saya gak tau,” ucap salah seorang staf bidang Bina Marga DPUTR Kota Metro yang enggan menyebutkan namanya, Kamis (12/9/2019).

Tak hanya itu, ketika sejumlah wartawan mencoba mengkonfirmasi melalui sambungan telpon pun tak pernah ditanggapi. Petugas PPK pada Dinas PU dan Tata Ruang Kota Metro, Fajar tidak mengangkat walau pun telepon dalam keadaan aktif.

Tak hanya itu, sebelumnya sejumlah masyakarat menyebut pekerjaan peningkatan Jalan Imam Bonjol Metro Pusat terkesan sia-sia.

Pekerjaan peningkatan jalan tersebut diprotes warga lantaran kualitasnya dinilai buruk dan tidak tepat sasaran.

Prima Permana (36) salah seorang warga yang melintas jalan tersebut menilai, pekerjaan peningkatan jalan Imam Bonjol terkesan sia-sia.

“Sia-sia aja ini mah, kan jalan masih bagus malah di lapis begini. Harusnya bagus ini malah jelek, kalo kualitas saya kurang tau ya karena bukan bidang saya, tapi kalo sepintas begini memang saya liat kurang bermanfaat. Ya semua masyarakat bisa menilai kok, mending pemerintah bangun yang bermanfaat yang menjadi prioritas dari pada jalan bagus terus di bangun, mending bangun jalan yang rusak,” ucapnya ketika diwawancarai awak media saat melintas jalan Imam Bonjol, Rabu (4/9/2019).

Selain itu, warga lainnya juga menyebutkan bahwa proyek tersebut diduga siluman. Warga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk mengevaluasi kembali setiap perencanaan proyek pembangunan di Bumi Sai Wawai.

“Saya mencurigai ini proyek siluman karena tidak ada papan informasi pekerjaan, dan terkesan asal jadi. Seharusnya ini tugas pemerintah Kota melalui dinas terkait untuk mengecek setiap pekerjaan yang cendrung merugikan,” ucap Gunawan (46) warga Metro Pusat.

Sementara itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (Perkara) DPD Provinsi Lampung, Hendrik, SH menilai bahwa seharusnya pemerintah intens dalam melakukan pengawasan terhadap setiap proses pekerjaan.

“Seharusnya ini di evaluasi, karena terkesan menghamburkan uang. Masak jalan masih bagus, mulus, di lapis lagi tapi lapisannya terkesan asal-asalan begini,” kata Hendrik

Ia meminta aparat penegak hukum untuk tanggap terhadap setiap hasil pekerjaan yang diduga merugikan negara.

“Aparat penegak hukum Kepolisian, Kejaksaan seharusnya tanggap untuk menyoroti kualitas pekerjaan di Metro, agar masyarakat metro dapat merasakan dampak dari pembangunan yang baik. Bila perlu KPK juga menyoroti kenapa kualitas pekerjaan di Metro buruk,” ucapnya.

Ia berharap Walikota Metro Achmad Pairin dapat turun langsung untuk meninjau lokasi hasil pekerjaan dan mengecek kualitas jalan.

“Kami berharap walikota meninjau ulang dan mengevaluasi setiap pekerjaan yang ada di metro. Yang jelas kita siap mendukung semua kebijakan walikota ketika itu benar dan berpihak ke masyarakat,” tandasnya. (Arby)