500PESAWARAN � Gedung pengelolaan sampah di Dusun Candi Harjo Desa Wiyono Kecamatan Gedongtataan dibangun dengan anggaran sekitar 700 juta rupiah. Tapi apa lacur, gedung itu kini tak ubahnya jadi kandang setan.
“Belum lama mas itu bangunannya dibangun kalau ga salah sejak tahun 2019 lalu. Namun sampai saat ini gedung itu tidak digunakan, bahkan nyaris roboh karena kualitasnya tidak bagus,” ungkap Sungkring (80), warga setempat.
Dia juga menyayangkan bangunan yang memakan anggaran ratusan juta itu tidak memberi manfaat, bahkan nyaris robuh. Padahal warga sekita berharap besar agar gedung itu dapat di fungsikan sebagai mana harapan warga.
“Kita berharap gedung pengelolaan sampah itu bisa digunakan agar warga juga bisa mendapat penghasilan lebih dari mata pencarian ini. Kalau seperti ini, warga juga mengeluh tidak ada perhatian dari pemerintah. Apalagi nambah lama bau tidak sedap dirasakan warga,” jelasnya.
Kata dia, bangunan gedung itu harus benar -benar digunakan. Jangan sekedar memberi janji tanpa realisasi. Bahkan ia juga memberi masukan agar gedung pengelolalaan sampah itu dipakai pasien covid19 saja agar berguna.
“Jangan janji-janji saja kalau sudah ada gedung itu harus digunankan. Kalau saran saya untuk pasien corona saja kalau itu kosong,” cetusnya
Menurut salah satu pekerja pengangkut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) desa setempat inisial WH, bangunan baru itu bahkan tiangnya mengalami keretakan dan lantainya ambles.
“Ya bangunan tempat pengolahan sampah itu baru berumur 18 bulan tapi sudah nyaris roboh. Lantainya sudah amblas dan pecah – pecah sampai sekarang tidak difungsikan,” katanya saat ditemui dilokasi pembungan sampah setempat, Rabu (7/7/21).
Ditempat terpisah Sekertaris Desa (Sekdes) desa Wiyono Sujono mengatakan, sampai sekarang belum ada serah terima atau pemberitauan ke desa kelanjutan dari bangunannya tersebut.
�Dulu pertama mau membangun ya ke desa. Cuma sampai dengan sekarang belum ada yang memberitaukan kembali tentang bangunan tersebut,” bebernya.
Sementara Kepala Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pesawaran Zainal Fikri masih belum dapat dikonfirmasi. Ia tak berada di tempat saat dikonfirmasi. Ponselnya pun tak dalam posisi aktif. (DN/SMSI)