METRO – Walikota Metro Achmad Pairin mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk kerja bakti di wilayah Kelurahan Yosodadi, Kec. Metro Timur yang menjadi tempat terdampak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Bumi Sai Wawai, Jum’at (1/2/2019).
Hal tersebut dilakukan menyusul meningkatkan kasus yang disebabkan oleh� virus dengue melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti�di Kota Metro.
“Ini dalam rangka pemberantasan penyakit Demam Berdarah. Kita ketahui bersama bahwa di Kota Metro pada tahun 2017 ada 83 kasus DBD, dan 2018 itu terdapat 59 kasus, sementara tahun 2019 baru satu bulan saja sudah ada 69 kasus. Berkaitan dengan ini, penyakit Demam Berdarah menjadi suatu permasalahan dari perkembangan penyakit yang ada di kota Metro,” ucap Walikota Achmad Pairin.
Walikota juga menyampaikan, kerja bakti yang dilakukan ASN bersama masyarakat tersebut untuk memutus mata perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
“Kita semua pemerintah daerah beserta lapisan masyarakat melakukan kerja bakti untuk memberantas penyakit demam berdarah. Kegiatan pada hati ini adalah memutuskan mata rantai, sehingga penyakit tersebut tidak menyerang kepada manusia. Nah langkahnya ada dua. Yang pertama kita memberantas tempat untuk berkembangnya nyamuk, yang kedua penjelasan kepada masyarakat jangan sampai masyarakat tergigit dengan nyamuk,” bebernya.
Walikota juga berjanji, pihaknya akan memastikan setiap warga Metro yang terserang virus DBD mendapatkan ruang perawatan dan pelayanan terbaik dirumah sakit.
“Iya kalau itu pasti, ketika itu tidak ada ruangan, dengan upaya apapun kita harus menyiapkan ruangan. Sehingga semua orang yang terkena penyakit DBD ini bisa teratasi dengan baik. Jadi sarana termasuk tempat, obat dan pelayanannya harus yang terbaik,” kata Pairin.
Ia juga mengimbau, bagi masyarakat Metro yang membutuhkan obat efektif membunuh larva�nyamuk�atau insekta air lainnya berupa Abate dapat diminta diseluruh Puskesmas hingga Posyandu yang ada di Kota Metro secara gratis.
“Untuk masyarakat dapat meminta Abate yang telah di siapkan pemerintah, di puskesmas ada semua, di puskesmas pembantu juga ada, di posyandu ada semua. Kami punya 12 puskesmas dan puskes pembantu ada 6 dan posyandu 157. Silahkan berkunjung dan meminta Abate secara gratis,” tandasnya. (Arby)