MESUJI � Masyarakat penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ternyata tak benar-benar menerima utuh bantuan yang diberikan pemerintah di masa pandemi Virus Corona ini. Faktanya, bantuan beras, yang katanya dijatah 10 Kg ternyata setelah ditimbang hanya 9,5 Kg.

�Kami malah baru tau setelah benar-benar menimbang beras itu. Ternyata bobot beras hanya 9,5 Kg,� kata salah satu penyedia e-Warung di Mesuji seraya mewanti-wanti namanya tidak ditulis dalam berita online ini.

Kata pria ini, e-Warung hanya sebatas menjadi tempat singgah sebelum barang disalurkan ke masyarakat.

�Bukan kita yang belanja sendiri ke toko. Ada yang menyuplai langsung bantuan tersebut. Diantaranya berupa beras, buah Pir, telor, kacang hijau. Nilainya Rp 200.000,” katanya, Selasa (28/7/2020).

Lalu, siapa penyuplai barang bantuan tersebut?

�Mekanisme bantuan tersebut, semua memang sudah dikondisikan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) masing-masing,� dimana kita harus membeli barang bantuan tersebut. Jadi tugas e-Warung hanya tempat barang untuk dibagikan ke masyarakat. Sebelum barang batuan datang, kita wajib mentransfer uang terlebih dulu kepada penyedia,� jelasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Sosial Mesuji, Gunarso mengatakan, jumlah penerimaan bantuan BPNT di Mesuji sebanyak kurang lebih 9000 Keluarga penerima manfaat (KPM). Masing-masing menerima Rp200.000.

�Barang yang dibagikan berupa beras 10 Kg kualitas medium, telor 1 karpet, buah pir 1 kg, dan kacang hijau 1 kg yang dibagikan setiap bulan,” kata Gunarso saat di konfirmasi, Selasa (28/7/20).

Saat disinggung terkait bobot beras yang kurang dari ketentuan, Gunarso menegaskan jika kekurangan itu menjadi tanggungjawab penyedia barang.

�Barang yang kurang itu harus diganti. E-Warung jangan terima barang tersebut. Harus dikembalikan ke penyedia,� tegasnya.

Gunarso menjelaskan, di setiap kecamatan ada pendamping TKSK. Mereka mempunyai peran sangat penting, yaitu mengawasi pembagian sampai ke masyarakat.

�Apabila ada temuan di lapangan segara laporkan ke Dinas sosial,” pungkasnya. (Hendy)