PESAWARAN – M Alzier Dianis Tabrani Daud menilai jalan provinsi di Kecamatan Gedongtataan, Waylima, Kedondong serta Waykhilau berdebu sehingga membahayakan masyarakat yang tinggal di pinggir jalan.

Hal ini dikatakan Alzier dalam acara Agro Wisata Sampurna Jaya di Desa Tempel Rejo Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, Rabu (7/6/23).

“Waduh jalan di Pesawaran berdebu. Kasihan tuh masyarakat yang tinggal di pinggir jalan. Coba camat makai mobil, siram sepanjang jalan masuk arah ke Kedondong ini dibantu masyarakatnya,” katanya.

Alzier juga mengatakan, insfrastruktur yang ada di Pesawaran ini tentunya sama-sama dijaga, walau terus menerus mendampakan polusi tidak sehat.

Selain soal jalan, Alzier memuji masyarakat Pesawaran yang banyak suku budayanyai namun tidak membeda- bedakan.

“Cobalah masyarakat Pesawaran harus kompak. Setelah Dendi, bupati Pesawaran, siapa yang pas,” ujarnya.

Disisi lain kata Alzier menjelaskan, Pesawaran merupakan kabupaten yang jelas akan daya jual.

Ia mengenang lagi proses awal daerah itu ketika para tokoh berapa tahun silam melakukan upaya memperjuangkan daerah itu menjadi otonomi baru dengan nama Pesawaran, terpisah dari Lampung Selatan.

“Kabupaten Pesawaran ini dari sejak tahun 1964 mau dipisahkan dari Lampung Selatan. Saya dipaksa jadi ketua P3KP sama kawan kawan. Terus saya piil. Pokoknya harus jadi dan Alhamdulilah jadi,” pungkasnya (don)