METRO – Hingga saat ini, sudah terjadi 19 kebakaran di Kota Metro. Jumlah ini, jauh lebih banyak dari tahun 2017 lalu yang terjadi 12 kebakaran di semua wilayah Kota Metro.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kota Metro Heriyanto mengatakan, mayoritas penyebab terjadinya kebakaran di Kota Metro yakni korsleting listrik.

“Kalau yang tahun ini kebanyakan karena bensin ya. Salah satunya yang di Yosomulyo dan Kauman Metro Pusat itu. Selain itu, juga banyak kejadian karena bensin. Kalau mayoritas korsleting listrik. Kadang-kadang bisa disebabkan karena kabel yang sudah rapuh, kabel tidak SNI,” kata dia, Rabu (7/11/2018).

Dijelaskanya, saat ini Satpol PP Kota Metro tengah mengusulkan penambahan kuota penangangan kebakaran. Pasalnya, kuota penanganan kebakaran saat ini hanya15 kejadian.

“Jadi kalau yang ditangani ada 19 kejadian ya yang empat kejadian biaya operasionalnya tidak ditanggung pemerintah. Makanya kita tengah usulkan untuk tahun 2019 menjadi 20 kejadian,” jelasnya.

Menurutnya, Satpol PP Kota Metro akan mengusulkan penambahan satu unit kendaraan Damkar.

“Karena armada yang saat ini sudah berumur tua semua. Pengadaan paling muda tahun 2007. Ada yang dari tahun 2001 juga,” paparnya.

Ditambahkannya, yang menjadi kendala ketika pemadaman yakni informasi yang disampaikan masyarakat sedikit terlambat. Karenanya, saat ini Damkar gencar memberikan sosialisasi dan menyebar stiker ke masyarakat.

“Jadi kadang-kadang api sudah membesar baru diinformasikan. Makanya saat ini kita terus sosialisasikan tentang nomor kontak damkar. Termasuk striker himbauan itu. Cuma terkadang ada sana orang iseng yang menelephone ngomong kalau ada kebakaran. Padahal tidak ada,” tandasnya. (Arby)