BANDARLAMPUNG � H. Ismail Zulkarnain menyatakan bahwa pondok pesantren (ponpes) yang tergabung di Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bandarlampung adalah yang memiliki izin resmi. Untuk itu, dia membantah adanya ponpes fiktif yang menerima dana bantuan dari Pemkot Bandarlampung.
�Jujur, FKPP� Bandarlampung telah dibuat repot oleh pernyataan Ahmad Dimyathi tentang adanya ponpes Fiktif di Bandarlampung sebagai penerima dana bantuan dari Pemkot Bandarlampung,� ujarnya.
Namun, karena Ahmad Dimyahti yang merupakan pengasuh salahsatu ponpes di Lampung Tengah itu telah meminta maaf, makanya dirinya sebagai Ketua FKPP Kota Bandarlampung bersama sejumlah kiyai telah menerima permohonan maaf tersebut.
�Sebagai umat Islam, jika ada yang minta maaf, ya kami maafkan. Orang yang jahat, tidak boleh dibalas jahat. Sebenarnya kalau kami mau menempuh jalur hukum, bisa saja. Tapi nanti panjang ceritanya. Ya sudahlah, kami maafkan,� kata Ismail Zulkarnain lagi.
Menurut Ismail, pihaknya menganggap persoalan ini telah selesai. Ini lantaran Ahmad Dimyathi sudah mengakui perbuatannya yang menyebarkan berita bohong.
�Dia menyatakan berita pesantren fiktif itu datangnya dari dia dan itu hoaks. Jika mau pakai jalur hukum, kami bisa melaporkan ke Polda soal berita hoaks. Sebab ini sudah meresahkan masyarakat dan kiyai. Tapi sudahlah. Semua sudah kami maafkan. Semoga ini tidak terulang kembali,� pesannya.
Sebelumnya Ketua FKPP Kota Bandarlampung, H. Ismail Zulkarnain juga telah membantah adanya ponpes fiktif menerima dana bantuan dari Pemkot Bandarlampung. Menurut pemilik Ponpes Riyadhus Sholihin Nur Rahmah yang, beralamat di Jalan dr. Harun II, Gg Agus Salim, Kotabaru, Bandarlampung itu, keberadaan ponpes yang menerima bantuan harus legal dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan pihak terkait. Antara lain izin operasional dari Kemenag Kota Bandarlampung. Lalu�harus punya Akte Notaris. Serta izin Kementerian Hukum dan HAM .
Kemudian bantuan yang diberikan Pemkot Bandarlampung bukan berupa uang kas. Namun melalui rekening ponpes.
�Jadi bukan ke rekening pribadi pengelola ponpes. Apabila tidak ada syarat-syarat tersebut, maka bantuan pasti tidak akan disalurkan,� kata Ismail Zulkarnain.
Pria yang karib disapa Abah Ismail ini� pun mengaku sangat bersyukur adanya bantuan tersebut, karena sangat dirasakan manfaatnya. �Antara lain, bantuan ini sangat bermanfaat, bisa membantu membayar listrik dan keperluan sehari-hari para santri,� tuturnya lagi.(red)