BANDAR LAMPUNG – Banjir yang terjadi minggu malam senin lalu, bukan hanya menimpa pemukiman warga di Panjang namun juga merangsak sekolah yang berada dekat sekitar.
Salah satu sekolah yang terdampak adalah SD 1 Karang Maritim. Air dan lumpur tak pilih tempat menghujam dan menggenangi sekolah dengan air bah dan lumpur.
Kepala SD 1 Karang Maritim Lidya Marlela SPd. M.Pd menjelaskan, ketika ia datang ke sekolah keadaan halaman sudah berubah menjadi genangan air dan lumpur. Hingga aktivitas belajar mengajar hari itu terpaksa dihentikan. Pihak sekolah lngsung memberitahu dinas terkait perihal banjir yang melanda sekolahnya.
“Alhamdulilah, Selasa besoknya, beberapa unit mobil dari Damkar/BPBD segera datang dan membersihkan lumpur dengan menyiram menggunakan mobil tangki. Dan hampir semua guru ikut turun membantu menyapu lumpur yang telah disiram agar prosesnya cepat selesai,” katanya.
Keesokan harinya, Rabu, tim dari Rescue Bukit Asam di bawah pimpinan chiep M. Umar yang berkoordinasi dengan camat, lurah serta polsek datang membersihkan sisa lumpur dengan menerjunkan mobil rescue
Mereka datang dengan membawa 14 orang anggota.
Mobil truk pun disiapkan Tim Bukit Asam untuk mengangkat sisa tumpukan lumpur dan atap yang kondisinya rawan karena terkena hujan deras. Apalagi mayoritas atap adalah asbes yang gampang runtuh.
Dari dinas pun datang meninjau langsung serta menelpon mobil terkait mengingat kondisinya cukul parah setinggi mata kaki orang dewasa.
“Atas anjuran dinas melalui Kabid Dikdas bp. Mulyadi Syukri. S. Sos, murid diliburkan pada hari Selasa sampai kondisi memungkinkan kembali untuk aktivitas belajar mengajar sampai keadaan sekolah normal seperti semula,” ungkapnya.
“Kami mengucapkan syukur dan banyak berterimakasih kepada smua pihak yang peduli dan sudan membantu memulihkan sekolah dari dampak banjir. Mulai dari dinas Damkar kota, smua dewan guru. Dinas Pendidikan dan tak lupa team dari Bukit Asam di bawah pimpinan chiep. M. Umar,” katanya. (*)