BANDAR LAMPUNG � Hujan deras yang mengguyur pada Sabtu (24/2) petang hingga malam,membuat hampir seluruh kecamatan di Bandar Lampung kebanjiran.

Di Rajabasa, hampir lebih dari 150 rumah terendam. Banyak warga terpaksa mengungsi ke masjid atau tempat lainnya.

Camat Rajabasa, Hendry Satria Jaya merincikan sebanyak 80 rumah Kelurahan Rajabasa Nunyai. Lalu Kelurahan Rajabasa Induk sebanyak kurang lebih 30 rumah terendam.Sementara Kelurahan Rajabasa Raya, Perumahan Gelora Persada sekitar 10 rumah.

�Jadi totalnya Kecamatan Rajabasa ada 150 rumah,� jelasnya.

Di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, sekitar 120 keluarga juga mengalami hal yang sama.

Tidak hanya merendam permukiman warga, air juga menghanyutkan perabotan rumah. Banyak warga kehilangan barang dan perobatan rumah tangga terbawa banjir.

Menurut warga setempat, banjir yang terjadi kali ini yang terparah dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab ketinggian air mencapai kurang lebih 1,5 meter.

�Banjir langganan setiap tahun namun kali ini terparah terjadi. Ketinggian biasanya hanya 1 meter kali ini mencapai 1,5 meter. Separuh rumah warga terendam, warga saat ini sedang menguras air yang memasuki rumahnya,� kata dia.

Banjir juga merendam Jalan Pagar Alam, Kedaton, Bandar Lampung, tepatnya di sekitaran Gedung Graha Mandala.

Menurut salah satu warga, Agung, rumah temannya terendam hingga sepinggang orang dewasa. Bahkan, ada lima rumah yang temboknya jebol dihantam air.

Dia juga mendapat informasi bahwa sejumlah sepeda motor yang parkir di salah satu rumah sakit di Bandar Lampung terendam. Bahkan karena arus yang cukup deras, ada kendaraaan yang terseret air.

Sementara Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan penyebab banjir karena masyarakat yang masih tinggal berdekatan dengan badan sungai.

�Rumah yang makan badan sungai akan kami koordinasi, kita informasikan mereka kalau makan badan jalan ini dampaknya ya begini,� kata Wali Kota saat meninjau rumah warga Kelurahan Rajabasa Nunyai, Minggu (25/2).

Ia menyebut karakteristik wilayah Rajabasa terutama Nunyai adalah daerah yang datarannya rendah dan empuk. Dan ia menyebut pihaknya sudah membuat drainase.

�Kalau mereka tahu aturan bangun rumah, tidak makan badan sungai,� terangnya.

Dirinya akan memanggil para warga yang masih tinggal dan memiliki rumah dekat badan sungai. Karena menurutnya hal itu tindakan yang salah.

�Mereka harus merelakan. Nanti akan kita perbaiki apa yang mereka bangun kita rapihkan,� ungkapnya.

Ia mengaku saat ini pihaknya tengah mendata jumlah rumah mengalami kerusakan dan wilayah mana yang terdampak pasca banjir bandang.

�Kalau emang ada yang jebol langsung kita perbaiki, terus ada kerusakan langsung kita bantu,� pungkasnya.(lpc)