BANDARLAMPUNG � Bakal calon Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengawali ramadan menggelar acara mengaji dan wayangan seraya menunggu saur bersama masyarakat di Lapangan Waydadi, Sukarame, Bandarlampung. Menariknya sebelum dalang Ki Enthus Susmono menggelar kisah Makrifat Dewa Ruci, Arinal masih sempat mendengar pengaduan masyarakat kecil. Ini terkait adanya rencana pelelangan lahan Waydadi yang mereka tempati oleh Pemprov Lampung.
Dijelaskan Armin Hadi, Pokmas Waydadi, lahan yang telah ditempati 5166 KK di 202 ha. Warga mulai resah sejak PT Wayhalim Permai mengklaim separuh lahan milinya pada tahun 1981. Padahal, lahan sudah ditempati masyarakat jauh sebelum itu. Bahkan, sudah ada, warga yang telah memiliki sertifikat. Untuk itu dia minta Arinal Djunadi memperjuangkannya bila nanti memimpin daerah ini.
Mendengar ini Arinal Djunaidi yang juga ketua DPD Golkar Provinsi Lampung, berjanji akan memperjuangkan lahan yang telah mereka tempati. Khususnya di Kelurahan Waydadi Lama dan Waydadi Baru, agar mendapatkan kepastian hukum yang berpihak kepada rakyat. Bahkan, menurutnya sebelum masalah disampaikan, Partai Golkar Lampung sudah memperjuangkannya.
�Karenanya pekan depan, saya akan adakan rapat dengan Fraksi Partai Golkar yang ada di legislatif untuk bagaimana agar lahan yang sudah puluhan tahun ditempati warga dapat diakui pemerintah. Untuk diketahui Ketua Komisi I di pimpin kader Partai Golkar,�kata Arinal Djunadi didampingi istrinya saat membuka acara ngaji dan wayangan menunggu sahur bersama Ki Enthus.
Bahkan pihaknya pun beberapa waktu lalu sudah berkoordinasi dengan Ketua Golkar Pusat Setya Novanto. Tujuannya guna membantu perjuangan masyarakat Kelurahan Waydadi Lama dan Waydadi Baru.
�Untuk itu kita harus bekerjasama membangun Lampung. Pemimpin harus dekat dengan rakyat dan rakyat harus dekat dengan pemimpinnya,� kata Arinal Djunaidi kembali.(red)