BANDAR LAMPUNG– Warga Kelurahan Gotong Royong, Kecamatan Tanjungkarang Pusat kecewa bercampur marah karena hampir sebahagian anak mereka tereleminasi dari daftar jalur domisili SPMB SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Padahal sekolah itu berada di tengah lokasi kediaman mereka.

Tokoh masyarakat Gotong Royong Drs. Azwar Yacub menilai sistem yang diterapkan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dan Pihak SMA N 2 Bandar Lampung diskriminatif dan tidak menghargai keberadaan warga setempat.

“Coba bayangkan, sejak lahir hingga sekarang rumah saya berada disamping SMAN 2. Belum lagi warga lainnya. Mereka ikut berpartisipasi menjaga keamanan, kelancaran lalu lintas, menertibkan kendaraan yang melaju kencang hingga mengamankan sekolah. Namun, mereka kecewa termasuk saya pribadi karena anak laki-laki sulung saya tidak diterima di SMA N 2 lewat jalur domisili,” kata politisi senior Partai Golkar ini.

Begitu pula dengan Ketua RT Gotong Royong Usman dan Sani. Mereka menyesalkan alasan yang tidak relevan dari pihak SMA N 2 Bandar Lampung serta alasan yang dilontarkan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

“Sebaiknya utamakan warga sekitar Gotong Royong dong. Jangan berargumen dengan Juknis dan alasan lain. Berpuluh-puluh tahun kami tinggal berdampingan dengan SMAN 2, tapi anak dan keluarga kami ditolak masuk sekolah lewat jalur domisili,” kata Sani.

Sani juga menegaskan beberapa kejanggalan SPMB 2025 di SMA N 2 Bandar Lampung.

“Saya menegaskan bahwa warga Gotong Royong hanya sekitar 20 orang saja yang ingin bersekolah ke jenjang SMA. Kemudian yang lebih membuat sakit hati kami anak kandung saya saja tidak diterima masuk sekolah di kawasan rumahnya,” tambahnya dengan nada kesal.

Lelaki berperawakan sedang ini juga membeberkan kelalaian SMAN2 Bandar Lampung dalam menerima calon murid lewat jalur domisili.

“Ada pendaftar diluar jalur domisili seperti dari wilayah; Rajabasa, Korpri, Panjang dan Sukarame. Ini kan’ menunjukkan ketidakadilan pihak SMAN 2. Mengapa tidak menerima anak kami. Itu yang jadi pertanyaan kami hingga kini,” katanya.

Mereka menghimbau agar ada kebijakan dari pihak sekolah dalam penambahan kuota murid baru.

Pada bagian lain, Sani juga mengatakan akan melakukan aksi protes ke pihak SMA N 2 Bandar Lampung sebagai rasa kecewa.

“Besok kami akan menghimpun para orang tua, pamong serta pihak-pihak terkait. Kemudian akan kami undang orang tua calon murid yang merasa dirugikan oleh pihak SMA N 2 Bandar Lampung. Prinsipnya kami menuntut keadilan dalam penerimaan murid baru di sekolah dekat rumah kami.”

“Kami pun merasa dirugikan dengan kebisingan dan lalu lalang kendaraan murid. Tapi kami maklum karena kami berharap agar anak kami juga nanti nya dapat menimba ilmu di SMA N 2 Bandar Lampung yang berada di Gotong Royong,” pungkasnya.

Kadisdik Jelaskan Regulasi

Sebelumnya Kepala Disdikbud Provinsi Lampung Thomas Amirico menegaskan jika ketentuan SPMB mengacu pada Permendikbud No. 3 tahun 2025.

“Ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana penentuan diterima atau tidaknya calon peserta didik tidak lagi semata-mata jarak domisili. Melainkan ditentukan skor nilai,” katanya.

“Memang benar masih ada penerimaan berdasarkan domisili. Tetapi faktor yang menentukan masuk tidaknya adalah skor nilai. Jika nilai sama, baru dihitung jarak yang terdekat dan itupun ketentuan dr Permendikbud. Kita hanya mengikuti Juknisnya,” tegas Thomas.

Thomas mengakui pihaknya menanggapi beragam laporan masyarakat terkait dugaan kecurangan PPDB, namun hingga saat ini laporan-laporan tersebut tidak disertai data dan bukti yang valid.

“Banyak laporan masuk tapi ketika dimintai data, blum disampaikan. Jika memang ada kecurangan atau laporan, silahkan sampaikan pada kami karena pasti akan kami investigasi,” ungkap Thomas.

Thomas juga menegaskan jika pelaksanaan SPMB harus sesuai regulasi tanpa adanya intervensi ataupun ‘permainan’ dari pihak mana pun.

“Kami akan memberi sanksi tegas bagi siapa pun yang coba-coba melakukan pelanggaran. Semuanya harus on the track, rak boleh cawe-cawe atau main-main.Jadi harus sesuai regulasi serta aturan. Kami punya team dan ‘server yang dikendalikan. Jadi tak bisa pihak manapun memutar balikan sistem,” pungkasnya. (Tim)