TULANG BAWANG – PT. Sugar Group Companies (SGC) mengajak para petani untuk bermitra menanam tebu. Hal ini dalam rangka mengatasi keterpurukan ekonomi yang dialami para petani menyusul anjloknya atau turunnya harga singkong.
Karenanya PT. SGC pun kini terus aktif melakukan sosialisasi tentang program kemitraan tebu dengan para petani yang selama ini menanam singkong di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung.
Setelah sebelumnya diadakan di enam titik, Senin (29/9/2025), giliran Kampung Gunung Tapa Ilir, Kecamatan Gedungmeneng, Kabupaten Tulangbawang menjadi titik ke tujuh sosialisasi kemitraan tebu PT. SGC dengan petani.
Perwakilan PT. SGC, Ir Sulis Prapto di hadapan petani calon mitra, Badan Permusyawaratan Kampung, para Kepala Kampung, para Muyawarah Pimpinan Kecamatan, dan juga pejabat Tulangbawang seperti Kepala Kampung Gunung Tapa Ilir Yudi Saputra, dan Camat Gedungmeneng Andi Irawan mengatakan, kerja sama kemitraan tebu antara PT. SGC dan petani harus saling menguntungkan.
“Kemitraan yang ditawarkan adalah untuk jangka waktu 10 tahun. Program ini diharapkan dapat memberikan kepastian pasar bagi petani sehingga meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani,” ungkap Sulis.
Selain menjamin kepastian pasar, PT. SGC juga berkomitmen meningkatkan kapasitas petani melalui seminar dan bimbingan teknis.
Menurut Sulis, jangka waktu kemitraan ini selama 10 tahun atau 10 musim giling dan bisa diperpanjang supaya tidak ada perasaan was-was bahwa tebunya tidak dibeli.
“Pasti dibeli dengan harga ideal. Kenapa jangka waktunya 10 tahun, supaya petani bisa menikmati, sekali tanam empat kali panen,” kata Sulis.
Sementara itu Direktur PT. SGC Sofwan Hadi mengatakan, misi utama PT. SGC dalam kemitraan tebu dengan petani adalah menolong petani di saat harga singkong, komoditi yang mereka tanam saat ini, harganya anjlok.
Sofwan meyakinkan para petani bahwa akses transportasi bukan menjadi kendala.
“Selama ini mereka kan sudah tanam singkong. Akses kendaraan ya lewat jalan yang mereka lalui sebelumnya. Lokasi kemitraan tebu kan bukan di lahan baru, tapi di lahan yang sebelumnya mereka tanami singkong,” kata Sofwan.
Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Tulangbawang Nur Hasanah memberi kabar gembira bahwa para petani yang bermitra menanam tebu bisa mendapatkan pupuk subsidi.
Tebu termasuk tanaman yang bisa mendapat pupuk subsidi dengan maksimal luas lahan 2 hektar,” kata Nur Hasanah.
Disisi lain, setelah mendengar paparan dari pihak PT. SGC dan perwakilan pemerintah, para petani menyambut baik program kemitraan tebu yang ditawarkan SGC.
Rustam, salah seorang petani langsung mendaftar untuk menjadi mitra saat itu juga. Tidak tanggung-tanggung, dia siapkan lahannya seluas 10 hektar untuk bermitra dengan PT. SGC.
Begitu juga Yurni yang siap bermitra dengan PT. SGC untuk menanamkan tebu.
“Saya langsung daftar. Saya siapkan lahan 2 hektar untuk menjadi mitra PT. SGC,” kata Yurni.
Sosialisasi Program Kemitraan Tebu PT. SGC akan terus berlangsung. Tiap minggu akan dilakukan di dua titik. (red/net)