BANDARLAMPUNG – Eks pejabat Mahkamah Agung (MA) yang menjadi makelar kasus Zarof Ricar dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat Rabu (7/5/2025) lalu, mengaku menerima uang untuk menangani perkara perdata Sugar Group. Pertama sebesar Rp50 miliar untuk menangani perkara di tingkat kasasi. Lalu uang Rp20 miliar di proses Peninjauan Kembali (PK). Uang itu didapatnya dari orangnya Sugar Group yang mengaku bernama Nyonya Lie.

Lantas siapa Ny. Lie? Ternyata Ny. Lie yang dimaksud diduga adalah nama Purwanti Lee atau dikenal dengan Nyonya Lee. Dia adalah Vice President PT. Sugar Group Companies (SGC) yang merupakan salahsatu perusahaan gula terbesar di Indonesia. Salahsatu produk PT. SGC yang terkenal merek Gulaku.

Nyonya Lee diketahui merupakan mendukung pencalonan Arinal-Nunik saat Pilgub Lampung 2018 lalu. Nyonya Lee dan saudaranya Gunawan Yusuf memiliki lahan HGU perkebunan tebu dan pabrik gula dengan luas 75.667 hektare. Luas itu hampir menyamai luas negara Singapura yakni 72.860 hektare. PT. SGC diketahui memiliki beberapa anak perusahaan yang memproduksi gula dan etanol. Yakni PT. Gula Putih Mataram (GPM), PT. Sweet Indolampung (SIL), PT. Indolampung Perkasa (ILP), dan PT. Indolampung Distillery (ILD) dan PT. Indolampung Distillery.

Sebelum mendukung Arinal, Nyonya Lee diketahui pernah jadi pendukung Ridho Ficardo yang pernah menjabat Gubernur Lampung sebelum Arinal. Namun pada 2018, Nyonya Lee rupanya “berpaling” dari Ridho Ficardo dan mendukung Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung. Nyonya Lee pernah terlihat beberapa kali hadir di kampanye Arinal-Nunik saat masih sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.

Tak hanya dengan Arinal. Nyonya Lee juga dikenal dekat dengan mantan Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad. Malah di Tubaba, Nyonya Lee membangun Gedung Akademi Teknik Mesin dan Industri (ATMI), di Kota Wisata dan Budaya Uluan Nughik, Panaragan Jaya.

Menurut Nyonya Lee saat itu, investasinya di Tubaba bukan investasi yang bersifat masukan, bunga, dan lainnya. Tapi investasi membangun SDM di Provinsi Lampung. Dilakukannya di Tubaba, karena dia melihat adanya ketekunan dan keinginan maju dari Bupati Umar Ahmad. Oleh karena itu, dia sangat mendukung pembangunan Uluan Ughik di Tubaba.

“Nantinya akademi ini bukan hanya menerima calon mahasiswa dari Tulangbawang Barat, tapi juga menerima calon mahasiswa dari 14 kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Lampung,” tuturnya.

Sementara itu,  Umar Ahmad pernah menjelaskan bahwa uluan ughik berarti awal mula dari kehidupan. Awalnya Kawasan ini adalah kawasan hutan karet dengan luasan sekitar 1.800 Hektar. Lebih lanjut, Umar menyampaikan rasa terimakasih karena VP PT. SGC telah memutuskan membebaskan tanah ini untuk turut mendukung pembangunan disini, terutama pendidikan.

“Tentunya ini akan sangat membantu sistem pendidikan di Tulang Bawang Barat. Atas nama keluarga besar Tulang Bawang Barat sangat berterimakasih kepada ibu,” ujarnya.

Namun untuk Pilgub Lampung Tahun 2024 lalu, kiprah Nyonya Lee, hampir tidak terlihat dalam hiruk pikuk pilkada serentak di Lampung.(red/net)