LAMPUNG – Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, banyak tantangan yang dihadapi oleh berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan dan ekonomi. Namun, tak sedikit pula individu yang mampu memanfaatkan momen sulit tersebut untuk berinovasi dan menciptakan peluang baru.
Salah satunya adalah Metari Arsitalia, kerap disapa Metari atau Meta seorang mahasiswi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila), yang mengembangkan bisnis bakery yang ia beri nama Cake Dori melalui usaha kue rumahan yang dimulai pada masa pandemi. Kini, bisnis Cake Dori tersebut tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Kisah sukses Meta dimulai pada tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 memaksa semua aktivitas dilakukan secara daring, termasuk perkuliahan di Unila. Saat itu, Meta melihat banyak waktu luang yang dapat dimanfaatkan untuk hal produktif.
Berbekal keahlian membuat kue dan roti serta orang tua yang memang juga memiliki usaha roti, ia memutuskan untuk mulai mencoba peruntungan dengan membuka bisnis kue rumahan. Awalnya, bisnis tersebut hanya dijalankan secara kecil-kecilan dari rumah dengan modal terbatas.
Meta mengungkapkan, Senin (30/12/2024), “Saat pandemi itu saya masih S1, dan saya memiliki banyak waktu luang (gabut) dan ingin memanfaatkan waktu luang tersebut dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat. Kue adalah sesuatu yang saya sukai, dan saya pikir banyak orang yang mencari camilan enak selama di rumah. Saya mulai dengan membuat kue minipie susu waktu itu dan memasarkannya lewat media sosial.”
Produk pertama yang ia jual adalah kue-kue minipie susu rumahan yang cukup sederhana. Namun kue minipie susu tersebut bisa diinovasikan menjadi kue ulang tahun pengganti tart. Meskipun pada awalnya hanya teman-teman dan keluarga yang menjadi konsumen, respons mereka sangat positif dan hal tersebut memotivasi Meta untuk mengembangkan bisnisnya. Untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat, ia pun mulai meningkatkan kapasitas produksi dan mulai melakukan inovasi pada jenis kue yang ditawarkan.
Selama pandemi, pemasaran produk dilakukan secara online melalui media sosial, dan untuk mempermudah transaksi, Meta juga menyediakan layanan pesan antar. Berkat ketekunan dan usaha yang maksimal, bisnis yang ia kelola mulai dikenal di kalangan masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa dan warga sekitar kampus Unila.
“Awalnya, saya hanya berjualan di lingkungan sekitar dan teman-teman kuliah, tetapi lambat laun, peminatnya semakin banyak. Selain itu, banyak orang yang memilih membeli produk makanan secara online karena lebih aman dan praktis di tengah pembatasan sosial,” ujar Meta yang kini tengah menempuh semester akhir di Magister Biologi FMIPA Unila.
Berkat kerja keras dan inovasinya, usaha bakery tersebut terus berkembang hingga saat ini. Bahkan, pada tahun 2022, bisnis ini telah memiliki outlet fisik yang terletak di Natar dan sudah memiliki sejumlah karyawan yang membantunya dalam proses produksi dan distribusi produk. Seiring dengan meningkatnya permintaan, Meta mulai mempekerjakan beberapa orang dari sekitar lingkungan sekitarnya, menciptakan peluang kerja yang membantu perekonomian lokal.
“Alhamdulillah, atas support orang tua juga usaha ini bisa berkembang dengan baik. Saya sangat bersyukur karena tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga memberikan kesempatan kerja bagi orang lain. Kami punya beberapa karyawan yang membantu dalam produksi kue dan penjualan, dan mereka juga belajar banyak tentang dunia bisnis,” jelasnya.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari semangat kewirausahaan yang dimiliki oleh Meta. Selain berbakat dalam membuat kue, ia juga aktif mencari berbagai informasi tentang manajemen bisnis dan pemasaran. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan kewirausahaan yang diadakan oleh pihak kabupaten serta pernah mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Kewirausahaan dari pihak FMIPA Unila di tahun 2022.
Meta menerangkan bahwa kini kami menawarkan berbagai jenis produk kue seperti roti, aneka bolu, kue hantaran lebaran hingga kue tart ulang tahun yang bisa dipesan custom yang dijual melalui platform online dan dapat diantar langsung ke rumah konsumen. Produk kue yang kami buat menggunakan bahan-bahan pilihan yang berkualitas, tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan sehingga cita rasa, aroma, dan teksturnya baik. Kemudian ?inovasi produk kue cemilan yang bisa dikreasikan menjadi opsi untuk berbagai acara, selain itu banyak variasi rasa dan pilihan custom, serta yang pasti, harganya kompetitif.
Ia berharap, bisnis kue ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan lapangan pekerjaan sehingga memberi dampak positif bagi banyak orang. Saya juga ingin menginspirasi teman-teman mahasiswa lainnya agar lebih berani mencoba berwirausaha dan memanfaatkan peluang yang ada.
Keberhasilan yang diraih oleh Meta membuktikan bahwa meskipun di tengah pandemi yang penuh ketidakpastian, semangat kewirausahaan dan inovasi dapat menciptakan peluang baru. Tak hanya memberikan kontribusi ekonomi secara langsung melalui penciptaan lapangan pekerjaan, bisnis ini juga menjadi contoh nyata bagi generasi muda bahwa berwirausaha adalah salah satu cara untuk bertahan dan berkembang di masa yang penuh tantangan.
Meta berencana, kedepannya dapat mengembangkan varian produk baru, memperluas pasar, serta menambah outlet secara fisik di berbagai lokasi, agar semakin banyak orang yang bisa menikmati produk berkualitas dari bisnis yang ia jalankan.
Selain itu, Ia juga berencana untuk melibatkan lebih banyak orang dalam proses produksi dan pemasaran guna memperluas jangkauan dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Untuk masyarakat Lampung yang ingin informasi lebih lanjut atau melakukan pemesanan, bisa menghubungi nomor 0858 0943 2289 atau DM ke Instagram @cakedori.lpg atau bisa datang langsung ke Jl. Raya Natar, Merak Batin, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Natar, Lampung (alamat tercantum di google maps) kemudian telah tersedia juga di Go Food: Cake Dori Lampung dan Go Shop: Cake Dori Pie Susu.
(Iman Prihartono)