BANDUNG – Setya Novanto (Setnov) kembali dipindahkan ke Lapas Sukamiskin.� Sejak dikurung di Rutan Gunung Sindur akibat pelesiran, mantan Ketua DPP Golkar itu dikabarkan sudah berubah.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Jawa Barat Abdul Aris menuturkan perubahan perilaku Novanto tersebut dinilai langsung melalui assessment yang dilakukan oleh tim assessor Badan Pemasyarakatan (Bapas) Bogor. Dalam penilaian, level perubahan sikap Novanto mencapai tingkat medium.
“Indikator assessment dari Bapas Bogor pertama yang bersangkutan sudah berperilaku ke hal yang positif, lalu tingkatannya sudah medium kemudian mempertimbangkan faktor kesehatan dia. Itu tiga hal yang menjadi dasar untuk menempatkan dia kembali ke Sukamiskin,” kata Abdul, Rabu (17/7/2019).
Abdul menyatakan dari hasil assesment emosi Novanto menunjukkan baik. Selain itu, selama di Gunung Sindur, Novanto pun kerap mentaati peraturan yang ditetapkan di rutan tersebut dan penurut.
“Dia menghormati petugas terus mentaati peraturan. Kegiatan kepribadian yang bersangkutan ke arah yang positif. Kalau disuruh mau,” tuturnya.
Menurut Abdul, Novanto juga menyadari kesalahannya. Novanto beritikad baik untuk memperbaiki diri atas kesalahannya.
“Dia melakukan hal-hal yang sifatnya sudah didasari dari kesadaran yang bersangkutan. Ada itikad baik berupa penyesalan atas perbuatan yang dilakukan,” kata Abdul.
Seperti diketahui, saat ditahan di Lapas Sukamiskin, Novanto kepergok pelesiran ke toko bangunan mewah di Padalarang. Akibat ulahnya, Novanto dipindah ke Rutan Gunung Sindur. Tapi hanya satu bulan ia di sana sebelum diputuskan kembali ke Sukamiskin. (dtc)