PESAWARAN � Peringatan untuk dara remaja. Jangan cepat percaya dengan kenalan baru di Medsos. Meski terlihat rupawan, belum tentu hatinya baik.

Tengok saja kasus yang menimpa SL (17), warga Desa Waylayap, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran. Akibat terlalu percaya dan terpesona kenalan baru di facebook, ia disekap dua hari dan diperkosa bergilir oleh delapan pria.

Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto didampingi Kasatreskrim AKP Enrico Donald Sidauruk mengatakan, dari delapan yang memperkosa, enam diantaranya sudah berhasil ditangkap. Mereka adalah RI (32), AS (29), RM (24), MA (26), HR (23) dan MT (28).

�Alhamdulillah. Dengan bantuan masyarakat, Satreskrim bekerja semaksimal mungkin dan akhirnya membuahkan hasil. Dari beberapa pelaku, berhasil diamankan enam orang,� jelasnya.

Kata Popon, kasus tersebut bermula ketika SL berkenalan dengan RI melalui Facebook. �Kemudian tersangka RI mengajak korban SL ke rumah AS,� ujarnya.

Setelah di rumah itu, SL dipaksa bersetubuh. Kemudian RI menghubungi rekan-rekannya. Dan kemudian mereka bergantian mengintimi SL. Setelah puas, korban diantar ke sebuah tempat di Pesawaran.

“Untuk motif belum bisa kita ungkap. Sepertinya korban diumpankan untuk memuaskan nafsu rekan-rekannya (RI). Tuntutannya kita upayakan dikoordinasikan dengan kejaksaan untuk dimaksimalkan. Sebab sangat mengenaskan sekali kejadian ini,� pungkasnya

Sementara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Pesawaran mengunjungi tempat tinggal SL.

“Kita sudah datangi kediamannya untuk mengetahui psikologi korban, guna mengembalikan kondisi mental setelah menjadi korban kekerasan seksual. Karena menurut kami, korban ini masih butuh pendampingan dan masih belum bisa diajak berkomunikasi,” ungkap Kepala Dinas PPPA Kabupaten Pesawaran Binarti Bintang.

Binarti mengingatkan masyarakat, khususnya gadis remaja untuk berhati-hati.

 

“Saya melihat ini hasil asesmen dengan teman-teman, anak sekarang gampang terpengaruh dengan media sosial. Korban memercayai dia keluar dengan orang yang baru dikenalnya selama sebulan melalui media sosial. Dan orang-orang yang dikenalnya ini, orang yang mengincar anak yang memang usianya 18 tahun ke bawah, dan saya melihat pendampingan ini harus ada pendampingan khusus,” paparnya

Dia berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi para orang tua lainnya, agar bisa memantau anak anaknya saat menggunakan gadget dan media sosial.

“Di sini peran orang tua diperlukan lagi, karena anak anak yang belia ini, belum terlalu memahami dampak dari apa yang mereka lakukan, terutama saat berkenalan dengan seseorang melalui medsos,� pungkasnya. (Don)