BANDARLAMPUNG – Pengamat Politik dan Pembangunan Provinsi Lampung, H. Nizwar Affandi, angkat suara terkait kerapnya nama Provinsi Lampung menjadi “trending topic” di media sosial. Sayangnya bukan dalam hal positif, misalnya terkait pencapaian prestasi pembangunan, pengentasan program kemiskinan atau pencapaian program pendidikan dan kesehatan. Namun lebih pada “nyinyiran”. Contoh unggahan pengguna TikTok akun @awbimaxreborn atas nama Bima yang menyoal ‘Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju’. Lalu kritikan soal sarana-prasarana insfrastruktur jalan-jembatan dan gedung-gedung yang terbengkalai dan banyak hancur. Serta gaya hidup mewah para pejabat di lingkungan Pemprov Lampung. Sehingga menarik perhatian Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Lampung, serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan.
“Kalau di negara-negara maju seperti Jepang dan Inggris, seorang pejabat negara yang kinerjanya menjadi perbincangan publik seperti Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ini, tentu sudah lama mengundurkan diri,” tutur Nizwar Affandi, Kamis 4 Mei 2023..
Dilanjutkan Nizwar Affandi, seandainya masih memegang teguh kearifan budaya Lampung, Gubernur Arinal tentu juga sudah menyatakan berhenti dari jabatannya. Pasalnya karakter mendasar Orang Lampung itu sangat menjaga rasa malu. Termasuk malu jika tidak mampu menjalankan tugas dan malu jika tidak bisa menjaga amanat.
“Ada potongan dialog yang cukup populer antara Pahlawan Nasional Radin Inten II dengan Ibunya. Beliau bertanya apa obat malu yang dijawab lugas oleh Ibunya; “obat malu itu, mati anakku”,” kutip Nizwar Affandi.
Nizwar Affandi pun, tidak berharap atau meminta Gubernur Arinal Djunaidi melakukan “Seppuku” seperti tradisi Bushido para samurai di Jepang.
“Tetapi setidaknya tunjukkanlah rasa malu dan penyesalan sehingga di sisa masa jabatan yang tinggal 171 hari kerja itu, beliau bekerja dengan lebih khidmat dan tidak lagi memaksakan diri menebalkan muka ingin mencalonkan dirinya kembali dalam kontestasi Pilgub tahun depan,” pungkas Nizwar Affandi.(rls)