BANDARLAMPUNG � Rencana Presiden RI Joko Widodo melalui staf khusus bidang masyarakat Lenis Kogoya melakukan pengukuran ulang lahan HGU PT. Sugar Group Company (SGC) menuai dukungan dari mantan Wakil Bupati Tulangbawang (Tuba) AA Syopandi.

�Saya sangat mendukung sepenuhnya rencana Lenis Kogoya yang akan melakukan ukur Ulang lahan SGC pada saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Lampung baru-baru ini, karena selama berdiri perusahaan tersebut tidak menguntungkan masyarakat bahkan membuat �pencemaran terkait pembakaran tebu sehingga mengotori rumah penduduk di sekitar wilayah PT SGC,� jelasnya sebagaimana dikutip dari website medinaslampungnews.co.id, pekan lalu.

Dijelaskan AA Syopandi, langkah presiden untuk mencabut HGU PT. SGC sudah tepat.

�Saya mantan Wakil Bupati Tulang Bawang periode 2002-2007 mendukung sepenuhnya agar kiranya permasalahan PT SGC dengan masyarakat dapat terselesaikan, karena menurutnya dari awal ganti rugi lahan tidak sesuai,�jelasnya.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu Pemprov Lampung mengadakan rapat tertutup terkait kasus penyerobotan tanah warga oleh PT. SGC di ruang Sungkai Balai Kratun kompleks Kantor Gubernur. Rapat di pimpin langsung Lenis Kogoya,S.Th,M.Hum, Staf Khusus bidang masyarakat adat, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo.

Menurut Lenis kunjungan kerja ini dalam rangka menindaklanjuti proses penyelesaian dan memfasilitasi, laporan Hertop Halil, terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat Kampung Bakung Ilir, Kabupaten Tulang Bawang (Tuba). Ini terkait pengembalian lahan gambut (Gecow Isem Payou Bonoh) seluas 6000 hektare yang diakui sebagai Hak Guna Usaha (HGU) PT. Sweet Indo Lampung dan PT. Indo Lampung Perkasa.

Pada kesempatan ini, Lenis juga mempertanyakan Corporate Social Responsibility (CSR) serta kejelasan kemitraan atas tanah adat masyarakat. Lalu dia juga meminta agar PT. SGC memberikan izin akses tiang listrik yang akan menuju kampung bakung tersebut.

�Hari ini kami menanyakan kembali hasil kesimpulan rapat kami di istana presiden, dengan pengaduan masyarakat terkait perusahaan tebu yang hampir 19 tahun diolah dan disitu laporan masyarakat tidak pernah masuk listrik hampir 20 tahun. Dan ini aneh kalo kata orang di Papua tidak masuk listrik saya paham nah ini di kota tidak masuk listrik kan aneh,� jelasnya.

Ia juga menambahkan, ini ada miskomunikasi antara perusahaan dan PLN dan hari ini baru di persatukan, akhirnya dalam bulan ini listrik akan masuk ujarnya.

Menurut Lenis Kogoya, masalah CSR untuk kompensasi masyarakat itu sudah ditangani langsung oleh pemerintah Kabupaten Tuba, langsung bikin Perdasus untuk menyangkut kompensasi terkait plasma, pembangunan rumah, balai kesehatan dan pendidikan.

�Jadi masyarakat kan terlayani lebih baik lagi dari pada kemarin yang di resahkan masyarakat, apabila tidak realisasi kami akan datang lagi untuk menjamin sampai terealisasi. Negara hadir untuk melayani bukan di layani,� tegasnya.

Sementara itu Menurut Hertop Halil selaku Ketua Tim Merah Putih, dirinya yang juga Ketua Relawan Doakan Jokowi Menang sekali lagi (DJM Sekali lagi) Provinsi Lampung, memperjuangkan hak-hak masyarakat yang selama ini telah terzolimi oleh oknum pencari keuntungan pribadi. Oleh sebab itu dia berharap agar jangan lagi ada oknum yang mengambil kesempatan dalam perjuangan ini.

Apapun yang dia beserta segenap pengurus lakukan semata�mata ingin meminta keadilan kepada pemerintah pusat, karena selama ini masyarakat sudah jenuh meminta keadilan pada pemerintah daerah maupun provinsi.

�Ternyata keluhan masyarakat Kampung Bakung Ilir dijawab oleh Ir. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia yang dalam hal ini melalui Staf Khusus-nya,� terang Hertop. (net)