BANDAR LAMPUNG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandar Lampung Eka Apriana dikabarkan marah besar usai jalan-jalan senyap ratusan kepala sekolah (Kepsek) SD bocor.

Jalan-jalan berkedok studi banding itu dibocorkan assisten pengacara kondang Hotman Paris, Putri Maya Rumantir melalui Instagram pribadinya. Dan kemudian jadi santapan media massa dan netizen.

Menurut sumber, bocornya jalan-jalan senyap ini bikin Kadisdik Eka Apriana marah besar dan bakal mencari siapa dalang di internal yang membocorkan kegiatan tersebut ke Putri Maya.

Salah satu caranya adalah dengan merazia ponsel kepala sekolah dan guru yang diindikasikan terlibat.

“Saya denger gitu Ibu Kadis katanya sih belum pulang. Setelah pulang, katanya bakal ada razia hape,” kata sumber tadi seraya mewanti namanya tidak disebut.

Sementara sumber lain meragukan jika kepala sekolah akan menggunakan dana pribadi sendiri untuk melunasi pembayaran biaya jalan-jalan senyap tersebut.

“Ya kemungkinan menggunakan dana BOS. Padahal kita tahu sendiri, dana itu harusnya digunakan untuk kepentingan murid dan sekolah. Bukan buat acara-acara seperti itu,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan kepala sekolah SD di Bandar Lampung diduga melakukan studi banding di saat gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal melarang sekolah melakukan studi banding ke luar kota.

Jalan-jalan ‘senyap’ ini konon diikuti 167 Kepala SDN se-Kota Bandar Lampung. Tujuannya ke empat kota, yakni Solo, Malang, Jogjakarta dan Bali menggunakan tiga bus Travel and Tour PT Tampia Star Life.

Kegiatan ini digagas sejak Januari 2025 dan kepsek diwajibkan melunasi pembayaran yaitu Rp 4.350.000 per kepala sekolah dari yang sebelumnya Rp 4.850.000, namun Rp 500.000 dikembalikan karena rute perjalanan ke Bali dihilangkan.

Tapi setelah berita ini heboh, Kepala Dinas Pendidikan Bandar Lampung Eka Apriana dan Ketua K3S SD Kusrina meminta rombongan pulang lebih cepat

Adalah Aspri Pengacara Kondang Hotman Paris Hutapea: Putri Maya Rumanti, yang awal mula membocorkan jalan-jalan senyap ini via Instagram pribadinya.

Putri mengunggah story tersebut sejak Selasa 25 Februari 2025, dan terus memberikan bocoran demi bocoran hingga Rabu, 26 Februari 2025 siang.

Di dalam unggahan story, Putri menyebutkan bahwasanya para kepada sekolah izin kepada guru lainnya ke Malang lantaran ada acara keluarga.

Putri mengaku mendapatkan laporan dan informasi perihal pungutan wajib bagi kepsek untuk study banding.

Bahkan iuran wajib tersebut sudah di kumpulkan sejak tahun 2023 /2024 namun tidak kunjung ada kejelasan.

“Mereka info kalau mereka hanya jalan saja mampir ke masjid-masjid. Adapun tempat pasti yang dikunjungi saya belum tahu keman aja.”

“Hanya ada video rekaman saat mereka sedang sarapan pagi di salah 1 hotel di malang dan diduga menggunakan dana BOS,” jelasnya.

Selain itu ia menambahkan bahwa diduga ada pungutan liar diluar iuran wajib yang telah disetorkan.

“Itu setiap para kepsek kumpul mereka paling kecil mengeluarkan 100 ribu untuk snack dan lain-lain. Ini bisa menjadi ladang korupsi dan pungli, mereka tidak berani bersuara karena diancam akan di pecat bahkan dinonjobkan,” pungkasnya.

Sayangnya , Kadis Pendidikan Bandar Lampunv Eka Apriyana hingga kini belum dapat dihubungi. (*)